Nusantara Group Jadi Partner Royal Enfield, Siap Jadi Dealer Utama di Indonesia

Harry,Ignatius Ferdian - Selasa, 3 Maret 2020 | 20:30 WIB

Royal Enfield terbaru diluncurkan di pameran IIMS 2019 (Harry,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - PT Nusantara Batavia International (NBI) resmi menjadi dealer utama pabrikan motor asal Inggris, Royal Enfield.

Melalui keterangan resmi, disebutkan kalau penunjukan mitra dealer utama ini dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya di pasar sepeda motor Indonesia.

"Kami menyambut baik kemitraan ini, kami memiliki misi yang sama untuk mengembangkan bisnis lewat perluasan dealer," kata Joe Ferry, Presiden Direktur NBI.

Pihak Royal Enfield dalam rilisnya percaya akan pertumbuhan penjualan motornya di bawah naungan Nusantara Group, yang  berpengalaman dalam industri otomotif.

(Baca Juga: Benelli Imperiale 400 Bakal Dilaunching Bulan Ini, Royal Enfield Bullet 350 Ada Pesaing)

"Indonesia merupakan pasar internasional yang penting, dan kami senang umumkan NBI sebagai partner baru di Indonesia," tulis pernyataan resmi Royal Enfield.

Nusantara Group sendiri tecatat memiliki bisnis otomotif roda dua, sebagai pemegang merek BMW Motorrad dan dealer Harley-Davidson di Indonesia.

Sedangkan untuk mobil, Nusantara Group memegang banyak merek sebagai dealer, seperti Mitsubishi, Mazda, Kia, MINI, BMW juga Daihatsu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Namun itu dulu digunakan saat oktan BBM masih rendah. Sekarang rata-rata oktan BBM sudah di angka 90 jadi mubazir kalau pakai kapur barus. Sekadar info saja, kapur barus punya kandungan naphthalene yang memiliki oktan 90. Jadi buat apa BBM macam Pertalite yang oktannya sudah 90 ditambah lagi dengan kapur barus? - Kapur barus yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium. Untuk itu, jika bensin memiliki oktan lebih dari 90 kapur barus tidak akan memberikan manfaat yang besar. - Namun pengguna Premium jangan senang dulu, harus dicatat kandungan naphthalene pada kapur barus tidak terbakar sempurna dan kadar HC tinggi sering muncul saat pengujian emisi. Efek dari HC itu bila sering diserap oleh tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan dapat melalui plasenta - Efek kesehatan pada tingkat akut (jangka pendek), dapat menyebabkan neurotoxic, seperti vertigo, gastrointestal distress dan hepatic. Bila terkena mata, bisa menyebabkan katarak. - Simak berita menarik lainnya di www.otomotifnet.com! - #otomotif #otomotifnet #otomotifweekly #kompasgramediamajalah #otomotifgroup #otomotifnetgridoto #otomotifindonesia #otomotifmajalah #GridNetwork

A post shared by Tabloid OTOMOTIF (@otomotifweekly) on