Otomotifnet.com - Pemerintah tengah gencar mengkampanyekan meninggalkan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Menurut Direktur Lalu Lintas Jalan Kementerian Perhubungan Darat, Sigit Irfansyah, integrasi transportasi umum untuk memudahkan mobilitas masyarakat.
Transportasi umum yang dimaksud mulai dari Moda Raya Terpadu (MRT), Light Rail Transit (LRT), bus Transjakarta hingga Kereta Api.
Ia menilai, nantinya masyarakat lebih suka naik transportasi umum karena lebih murah, dan tepat waktu, dan tidak perlu bayar parkir yang mahal.
(Baca Juga: Wacana Jalan Nasional Bebas Motor, Kemenhub: Bekasi Jalan Nasional Semua, Mau Lewat Mana?)
"Kita selalu berpikir kendaraan bermotor untuk perjalanan jauh. Tapi kalau kita berpikir ke depan atau jarak pendek motor dengan cc besar nanti tidak akan ada gunanya lagi," kata Sigit di Jakarta, (4/3/20).
"Tanpa dipaksa pemerintah, masyarakat akan berhenti sendiri. Karena yang dibutuhkan cc kecil," tutur Sigit.
"Pasalnya mereka hanya akan membutuhkan transportasi umum tersebut dari rumah ke stasiun. Jadi untuk apa cc besar? Enggak ada gunanya," sambung dia.
Namun Sigit berpendapat tidak melarang masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi.
"Jadi kita tidak melarang, tapi pemerintah harus mendorong angkutan umum menjadi lebih baik. Biar masyarakat memilih sendiri," bebernya.
"Kenapa di luar negeri jarang orang menggunakan sepeda motor? Karena mereka lebih nyaman dengan angkutan umumnya," tutupnya.