Melihat standar Euro 4 yang sudah digunakan banyak negara lain, pelaku industri otomotif Indonesia kini harus bergerak cepat dalam menciptakan teknologi mesin dengan tingkat emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengatakan, memang sudah seharusnya pemain di industri otomotif Indonesia mematuhi peraturan pemerintah, khususnya yang konsen di kendaraan komersial dan mesin diesel.
"Sudah ditentukan pemerintah bahwa tahun depan, April 2021 masuk Euro 4. Kalau pemerintah sudah mengatakan, automaker (produsen) pasti akan mengikuti," terangnya.
"Karena automaker ingin produknya di ekspor. Jadi tujuan ekspor salah satunya ke negara yang sudah masuk Euro4," sebut Putu.
(Baca Juga: Isuzu Panther Belum Mati, Data Penjualan Patahkan Isu Stop Produksi)
Sementara bahan bakar B30 untuk kendaraan diesel diyakini Putu dapat mempercepat langkah mencapai standar Euro4.
"Jadi jika dikaitkan dengan bahan bakar nabati, B30 tidak mengandung sulfur, tidak juga ada kandungan logam-logam berat sehingga campurannya akan lebih bagus daripada diesel dari fosil," ucapnya.
"Tentunya dengan adanya B30 ini Indonesia akan lebih cepat mencapai Euro4 yang lebih bagus, B30 sangat cocok untuk Euro4," jelasnya.