Otomotifnet.com - Mulai 2021, Indonesia mewajibkan standar Euro4 untuk mobil dan truk bermesin diesel.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pun menyatakan kesiapannya menyambut aturan baru tersebut.
Harmoko Setyawan, Head Department Prototype and Test Deptartment, IAMI mengatakan, pihaknya akan mengikuti kebijakan pemerintah standar emisi Euro4.
"Jadi prinsipnya pasti kami akan mengikuti peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik ambang batas gas buang maupun bahan bakar nabati," ucap Harmoko di ajang GIICOMVEC 2020, (6/3/20).
(Baca Juga: Isuzu Siapkan 3 Komponen Penting Ini, Tinggalkan Euro 2 Menuju Euro 4)
"Jadi kita pasti akan selalu ikut dengan regulasi," ujar Harmoko.
Harmoko mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan riset untuk pengembangan beberapa line up produk Isuzu yang saat ini sudah menggunakan mesin berstandar Euro4.
"Kita sudah mulai riset dan uji emisi beberapa engine yang nanti akan dipakai saat regulasi Euro 4 mandatory," sebutnya.
"Nanti kita pasti akan siap dengan Euro4 ataupun soal pemakaian bahan bakar Biodesel 30," ungkapnya.
Melihat standar Euro 4 yang sudah digunakan banyak negara lain, pelaku industri otomotif Indonesia kini harus bergerak cepat dalam menciptakan teknologi mesin dengan tingkat emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika mengatakan, memang sudah seharusnya pemain di industri otomotif Indonesia mematuhi peraturan pemerintah, khususnya yang konsen di kendaraan komersial dan mesin diesel.
"Sudah ditentukan pemerintah bahwa tahun depan, April 2021 masuk Euro 4. Kalau pemerintah sudah mengatakan, automaker (produsen) pasti akan mengikuti," terangnya.
"Karena automaker ingin produknya di ekspor. Jadi tujuan ekspor salah satunya ke negara yang sudah masuk Euro4," sebut Putu.
(Baca Juga: Isuzu Panther Belum Mati, Data Penjualan Patahkan Isu Stop Produksi)
Sementara bahan bakar B30 untuk kendaraan diesel diyakini Putu dapat mempercepat langkah mencapai standar Euro4.
"Jadi jika dikaitkan dengan bahan bakar nabati, B30 tidak mengandung sulfur, tidak juga ada kandungan logam-logam berat sehingga campurannya akan lebih bagus daripada diesel dari fosil," ucapnya.
"Tentunya dengan adanya B30 ini Indonesia akan lebih cepat mencapai Euro4 yang lebih bagus, B30 sangat cocok untuk Euro4," jelasnya.