Otomotifnet.com - Bisa dibilang masuk dalam sejarah kendaraan roda empat di Indonesia, merek Timor ternyata masih ada denyutnya.
Ini dikarenakan masih banyaknya pemilik dan penggemar yang mempertahankan denyut Timor di tanah air.
Salah satunya MTC (Mobil Timor Community) di Jatim dan Bali.
"Ada beberapa cabang atau chapter, sementara ini kami hanya ada di Jatim dan Bali sebanyak 23 cabang di 23 kota yang berbeda, kami ada induknya atau HO (Head Office) nya, yaitu di surabaya," terang Bayu Febriyanto Parikesit (8/3).
(Baca Juga: Aston Martin Dan Mercedes-AMG Segera Putus Kerja Sama, Ini Alasannya)
"Kalau saya kebetulan di MTC cabang Malang, yang berdiri sejak 11 januari 2011. Kebetulan saya ketuanya di Malang," lanjutnya.
Menurut Bayu, masing-masing kota ada ketuanya sendiri-sendiri.
Di HO Surabaya ada Ketua Umum, berikut jajaran pengurus HO.
Di cabang juga ada jajaran pengurus masing-masing yang mendampingi ketua.
(Baca Juga: Heboh Suzuki Ertiga Akan Kena Rebadge Toyota, Wajah Sedikit Berubah)
"Kalo MTC HO sendiri berdiri sejak 5 oktober 2005," terang pemilik showroom mobil Bayu Duta Mobil ini.
Sementara itu, MTC Jatim Bali juga ada lagi wadah secara nasionalnya, yaitu Timor Indonesia (TI).
"Di TI juga ada presiden nya juga ada jajaran pengurusnya, kami selalu bersinergi antar cabang dan antar nasional dalam wadah TI tadi"
"Timor Indonesia juga ada dibagi 3 wilayah. Yaitu wilayah barat, meliputi Jabar dan Sumatra, wilayah tengah meliputi Jateng dan DIY dan wilayah timur Jatim Bali dan sekitarnya".
(Baca Juga: Toyota Siap Bangun Pabrik di China, Habiskan Rp 16 Triliun Kembangkan Mobil Listrik)
"Masing-masing wilayah ada gubernurnya sendiri-sendiri dan di wilayah timur gubernurnya ya ketua umum MTC tadi," papar Bayu.
Jika ditotal semua, Jatim, Jateng dan Jabar ada 44 club di 44 kota. Korwil Jabar 9 club, korwil Jateng DIY ada 12 club, dan Jatim Bali 23 club.
"Kita juga ada agenda rutin di setiap korwil yaitu Jamda (Jambore Daerah) setahun sekali dan skala besarnya atau yang paling bergengsi Jamnas (Jambore Nasional) yang digelar 2 tahun sekali," ulas Bayu.
Seputar Perawatan Mobil
Lalu bagaimana para pemilik Timor merawat mobilnya di masa sekarang?
Bayu mengungkapkan, rata-rata pemilik merawat mobilnya ke bengkel yang memang spesialis Korea.
(Baca Juga: Toyota Suntikkan Dana ke Pony.ai, Total Rp 5,65 Triliun, Kembangkan Kendaraan Otonom?)
"Karena kalo menurut pengalaman, bengkel umum kita masih kurang pas, ada yang memang dirawat sendiri karena yang punya faham perbengkelan," terangnya.
Bengkel rujukan spesialis mobil Korea biasanya ada di tiap-tiap kota.
"Contoh di kota Malang ada 3 bengkel yang saya tau handle Korea, kalo spare part masih tergolong banyak untuk yang fast moving"
"Tapi memang susah cari part yang berhubungan dengan elektrikal seperti sensor-sensor yang ori (utk mobil DOHC)".
(Baca Juga: Hyundai dan KIA Kembangkan Teknologi Baru, Ganti Gigi Diatur, Biar Konsumsi BBM Irit)
"Tapi akhir-akhir ini banyak juga produk lokal yang bisa dipakai. Contoh MAP sensor part orinya merk GM, kan udah sulit, kemarin saya dapat MAP sensor produk lokal. Ya dipakai ok ok aja," lanjutnya.
Sebagian nasib mobil Timor sudah tak bisa dilanjutkan lagi lantaran banyak mati surat-suratnya.
"Kalo dijual dan dihidupkan surat-suratnya, yang terjadi malah lebih mahal biaya surat-suratnya ketimbang mobilnya"
"Jadi mobil dikapak dipretelin dan dijual part- nya jadi kecil-kecil," pungkasnya.