Otomotifnet.com - Mekanisme pompa yang terus berputar digunakan dalam sirkulasi cairan pendingin.
Umumnya pompa atau water pump pada mobil menggunakan sistem mekanik, namun ada juga beberapa mobil yang menggunakan water pump elektrik.
"Walau secara fungsi sama, namun perbedaannya ada pada sumber tenaga yang digunakan untuk menggerakkannya," buka Bambang Supriyadi, Head, product Improvement / EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor.
Buat yang belum tahu, ini perbedaannya.
(Baca Juga: Ban Dobel Truk Fungsinya Penting, Berpengaruh Pada Daya Angkut Beban?)
Water Pump Mekanik
Water pump jenis ini digunakan hampir pada setiap mobil.
Untuk membuat water pump ini bekerja memanfaatkan putaran dari mesin yang menggunakan fan belt.
"Jadi saat mesin hidup maka pompa akan berputar dan mensirkulasikan air," tambahnya.
Di dalam water pump terdapat baling-baling yang terhubung dengan as water pump.
Water pump ini biasanya berada menempel pada blok silinder.
(Baca Juga: Mitsubishi Fuso eCanter, Truk Listrik Bisa Tempuh 100 Km, Per 1 kWh Buat Jarak Segini)
Water Pump Elektrik
Untuk water pump elektrik akan bekerja bila mendapatkan arus listrik 12 volt.
"Arus listrik yang masuk akan membuat motor water pump berputar untuk mensirkulasikan cairan pendingin," sebutnya lagi.
Water pump elektrik kinerjanya bisa diatur secara otomatis mengikuti sensor yang membaca panas cairan pendingin.
Saat cairan pendingin di suhu tertentu maka pompa elektrik baru akan menyala.
Posisi water pump elektrik ditempatkan terpisah dengan blok silinder.