Transjakarta Ditargetkan Ganti ke Bus Listrik Tahun 2030, Strategi Awal Sudah Disusun

Shafly,Ignatius Ferdian - Kamis, 12 Maret 2020 | 10:30 WIB

Bus Listrik Transjakarta (Shafly,Ignatius Ferdian - )

"Pertama, untuk dua tahun ke depan kami stepnya lebih fokus ke RnD-nya, jadi akan trial, pilot project, dan lain sebagainya," ungkap Yoga saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Yoga, hal itu salah satu langkah untuk mendapat racikan tepat sebelum benar-benar beralih ke pemakaian bus listrik.

"Itu untuk menemukan formula yang tepat, seperti berapa konsumsi energi per kilometer dan lain sebagainya," kata Yoga.

Ia pun mengatakan, pihaknya sangat terbuka jika ada manufaktur yang ingin bekerja sama melakukan riset and development (RnD) ini.

(Baca Juga: Scania K250IB 4x2 Diperkenalkan, Transjakarta Nempel, Aman Minum B30)

"Kami menyambut baik siapa pun manufaktur. Baik itu dari Eropa, Tiongkok, Jepang, Australia, untuk sama-sama kita membangun dan membuat suatu trial serta pilot project," sebutnya.

"Kami memang punya ambisi besar untuk armada listrik ini, tapi kami tidak mau gegabah. Misal semua dijadikan armada listrik, tapi ternyata ujung-ujungnya operationnya kurang pas, cost-nya segala macam harus kita perhitungkan," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Karena melalui medan yang cukup esktrim Sumatera - Jawa, tepatnya Pasir Pangaraian - Pekanbaru - Lintas Timur Sumatera - Jakarta - Tol Trans Jawa - Belitar, PO SAN membutuhkan bus yang handal. - “Secara total body yang dibuat oleh Adiputro untuk penggunaan general itu sudah ok. Namun karena trayek kita Sumatera yang notabene masih banyak melewati jalur non tol, menanjak dan jalur sempit, dengan kondisi ini gejala body twisting sering terjadi, sehingga peranan body serta sasis sangat berperan penuh. Bila body twisting sering terjadi, bisa terjadi bocor, body sobek bahkan sasis yang mudah retak. Maka dari itu, kami melakukan banyak penyesuaian di beberapa bagian sasis agar body twisting bisa diminimalisir,” terang Kurnia Lesani Adnan, Direktor Utama PO SAN. - Untuk membangun body bus ini, Adiputro menggunakan dua material, “Yaitu Mild Steel yang dikombinasikan dengan Galvanized Steel Plate," cerita David Jethrokusumo, Direktur PT Adiputro Wirasejati. Dua material ini dianggap sudah memenuhi standar quality dan safety yang dimiliki oleh Karoseri Adiputro. "Mild steel punya sifat yang empuk, dan mudah saat pembentukan," ujar David. - Selain empuk, material ini dinilai memiliki kualitas yang baik, dengan poin plusnya awet untuk digunakan jangka waktu panjang. Punya sifat yang empuk dan mudah dibentuk, bukan artinya lembek dan mudah hancur, karena dikombinasikan dengan galvanized steel plate membuat bodi bus menjadi rigid. - Simak berita menarik lainnya di www.otomotifnet.com! - #Scania #ScaniaBus #AdiPutro #POSAN #otomotif #otomotifnet #otomotifweekly #kompasgramediamajalah #otomotifgroup #otomotifnetgridoto #otomotifindonesia #otomotifmajalah #GridNetwork

A post shared by Tabloid OTOMOTIF (@otomotifweekly) on