Otomotifnet – Semua sektor di dunia ini terimbas terjangan Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Bahkan banyak balap juga terkena dampak.
Gelaran balap F1 juga terkena dampak yang tak bisa dibilang ringan.
Berawal dari dua kru tim McLarena yang positif virus Corona saat di F1 Australia. Membuat gelaran yang sudah didatangi oleh para peserta dan tim itu dibatalkan penyelenggaraannya.
Efek berikutnya, gelaran di Bahrain, Cina dan Vietnam dibatalkan juga. Bahkan Belanda juga menyatakan batal menyelenggarakan F1.
“Berdasarkan laporan dari Formula One Management dan FIA, kami berdiskusi dengan mereka mengenai konsekuensi penyelenggaraan F1. Kami belum tahu sepenuhnya, tapi sangat mungkin untuk ditunda,” sebut rilis penyelenggara F1 Belanda.
Setelah Belanda kemudian Spanyol juga menyatakan penundaan event. Sampai saat ini, Monako juga menyatakan penundaan atau pembatalan event.
Ini cukup menarik, karena Monako disebut sebagai salah satu event legendaris.
Event di Monako yang berlomba di tengah kota ini nyaris tak pernah bisa digantikan oleh event negara lain.
Bahkan ketika ingin dihapuskan, para pembalap dan tim tetap menginginkan balap di Monako.
Dengan pembatalan atau penundaan di Monako, berarti 7 putaran awal F1 semua batal terselenggara.
Event perdana, kemungkinan besar akan berlangsung di Baku, Azerbaizan (7/6).
Selain dampak pembatalan, dengan virus Corona ini juga membuat akan ada penjadwalan ulang.
“Setelah pertemuan dengan FIA dan seluruh tim, kami telah menyepakati beberapa hal. Salah satunya yakni penjadwalan ulang event. Tentu tanpa harus meminta persetujuan formal dengan tim,” sebut Chase Carey, Formula 1 CEO.
Efek domino lainnya yakni penundaan penerapan regulasi. Regulasi teknis 2020 akan coba diaplikasi pada 2021.
Dan regulasi yang awalnya akan diterapkan pada 2021, namun dengan banyakanya pembatalan atau penjadwalan ulang, baru diterapkan pada 2022.
Demikian besarnya efek terjangan virus Corona pada F1.