Otomotifnet.com - Aleix Espargaro, mengaku benar-benar kasihan ke rekan satu timnya, Andrea Iannone.
Ini setelah Andrea Iannone dijatuhi hukuman larangan balapan selama 18 bulan gara-gara kasus doping.
Pada 17 Desember 2019, FIM menyatakan sampel urin Iannone di MotoGP Malaysia mengandung steroid drostanolone.
Drostanolone biasa dipakai untuk menambah massa otot, dan hal ini dilarang oleh Agen Anti-Doping Dunia (WADA).
Baca Juga: Suzuki Beda Pendapat, Tak Setuju MotoGP 2020 Gelar Tes Pramusim Lagi
Andrea Iannone dan tim pengacaranya mengaku takkan menyerah memperjuangkan status tak bersalahnya, dan bertekad membebaskan diri dari hukuman apapun.
Ia akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Swiss dalam 21 hari terhitung sejak pengumuman CDI pada 1 April lalu.
Aleix Espargaro juga bingung dengan hukuman yang diterima Andrea Iannone.
"Topik ini bikin saya sangat bingung. Saat tuduhan itu keluar, mereka menuntut Andrea selama empat tahun, lalu tak bilang apa-apa," kata Aleix Espargaro dilansir dari Corsedimoto.
Baca Juga: Kabar Pensiun Valentino Rossi Ditentang, Alex Rins: Ia Punya Peluang Menang 90 Persen
"Saya rasa kasus ini ditangani dengan buruk, karena pada akhirnya, entah Anda bersalah atau tidak, tak adil menggantungkan nasib seseorang," sambung Aleix Espargaro.
Aleix Espargaro pun mengaku pernah mendiskusikan kasus tersebut secara langsung dengan Iannone.
"Saya membicarakan kasus ini dengan Andrea mungkin sekitar Desember tahun lalu. Ia benar-benar tak tahu apa-apa. Tak seorang pun menjelaskan situasinya, dan saya rasa ini situasi yang buruk," ungkapnya.
"Ia rider yang sangat bertalenta dan cepat. Saat dengar kabar soal kasusnya, saya sangat turut prihatin, bicara dengannya untuk menyemangatinya," pungkasnya.