Otomotifnet.com – Radiator coolant sudah menjadi ketentuan untuk digunakan diberbagai mobil. Terutama untuk mobil-mobil baru.
Sebab, dengan penggunaan radiator coolant, bisa mencegah karat timbul di radiator.
Bagi mobil yang masih banyak komponen besi pada cooling system-nya lebih baik pakai radiator coolant.
Seperti pada mobil-mobil tahun lawas.
Blok mesin masih ada yang dari besi, demikian juga dengan komponen waterpump.
Baca Juga: Lebih Baik Pakai Radiator Coolant, Daripada Air Radiator Jadi Coklat
Jika tanpa radiator coolant, komponen ini bisa saja karat dan terjadi kebocoran.
Dengan demikian, mobil-mobil yang masih banyak komponen besi yang dilewati air sangat mungkin terjadi karat.
“Selain itu, mesin juga bisa lebih panas dibanding kalau pakai radiator coolant karena titik didihnya lebih tinggi,” ucap Dharma Sradha, pemilik bengkel Monza Motorsport di Cikeas, Jabar.
Lalu bagaimana dengan mobil-mobil yang lebih baru?
Tanpa penggunaan radiator coolant tetap saja ada efeknya.
“Radiator memang sulit berkarat karena bahannya alumunium. Tapi komponen lainnya bisa saja berkarat,” ucap Yogha Sutama, dari bengkel Utama di Tajur, Kab. Bogor, Jabar.
Ditambahkan selain radiator sebenarnya waterpump mobil-mobil terkini sulit berkarat karena bahannya bukan besi.
“Tapi tetap punya potensi menumpuk banyak kotoran di waterpump atau radiator itu sendiri dan jalur air lainnya,” tambah Yogha.
Baca Juga: Radiator Coolant Beda Merek Dicampur, Bolehkah? Ini Penjelasan!
Selain itu, dalam jangka panjang, juga berpotensi menimbulkan kera atau di saluran air yang ada di blok mesin dan kepala silinder.
Jika sudah demikian, mesin bisa overheat.
Hal ini karena air yang dimasukkan ke dalam radiator tidak diketahui secara jelas kebersihannya.
Walau terlihat bening dan bersih, tapi mungkin saja tetap menyimpan kotoran.
Terlebih kalau mengisi air radiator langsung dari slang air.