Cara pakainya juga mudah, “Untuk digunakan sebagai jumper aki mobil, pastikan daya baterainya tidak kurang dari 50%,” kata Maldi, mekanik showroom Autovision, Greenlake City, Tangerang.
Setelah power bank cukup terisi, sambung dengan kabel yang sudah disiapkan. Kabel ini punya pengaman di ujung satu dan ujung lainnya memiliki dua penjepit (clamp), merah untuk kutub positif aki, hitam untuk kutub negatif aki.
“Pengaman ini selain mencegah korsleting, menghindari power bank mengembung, juga menginformasikan kondisi aki mobil,” kata Maldi.
Saat hendak akan dipakai, pastikan indikator di pengaman tadi non aktif atau tidak menyala.
“Kemudian koneksikan kabel merah ke kutup positif aki, dan kabel hitam ke kutup negatif aki.
“Setelah itu pencet tombol ‘Power’ di power bank, dan kemudian starter saja mobilnya,” kata Maldi lagi.
Ternyata benar, mobil dengan aki yang lemah, saat dikoneksikan dengan power bank tersebut, dengan mudah di-starter.
“Kalau mobil sudah menyala, segera cabut kabel jepitnya,” jelas Maldi. Nah, kalau mobil sudah menyala, segera cek kondisi aki ke bengkel terdekat. Ganti kalau perlu.
Bagaimana kalau belum bisa hidup?
“Kalau percobaan starter mobil lebih dari 3x belum menyala, cabut kabel power bank, tunggu sekitar 1 menit dan coba lagi, kalau belum menyala juga, kemungkinan ada masalah lain,” katanya.
Oiya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan power bank ini.
Misalnya, alat ini bisa digunakan hanya untuk mobil bermesin bensin (gasoline) dengan kapasitas di bawah 4.000 cc.
Kemudian punya kapasitas baterai Lithiumnya 12.000 mAH, jump start voltage 12 V, starting current 200 A dan Peak current 400 A.
Power bank ini juga bisa buat mengisi baterai gadget, dan memiliki fitur sebagai lampu senter.
Autovision menjualnya dengan harga Rp 1.565.000.