Otomotifnet.com – Lama ngendon di garasi selama pandemi Covid-19, jangan sobat kira Mobil kesayangan bakal fine-fine saja.
Coba deh Anda cek tekanan semua bannya, pasti akan turun drastis, apalagi kalau sudah lebih dari seminggu.
Nah, baru-baru ini Otomotifnet.com iseng-iseng coba menguji penurunan tekanan ban Suzuki Ertiga Dreza keluaran 2017, yang 5 hari tidak dipakai kemana-mana.
Pada 5 hari sebelumnya, keempat ban Ertiga Dreza ini telah diisi nitogen dengan tekanan 34 psi untuk dua ban di depan, dan 36 psi untuk dua ban di belakang.
Baca Juga: Mau Ganti Ban? Hati-Hati Bila Salah Pilih, Resiko Ini Bakal Mengintai!
O iya sekadar informasi, kondisi keempat ban Ertiga Dreza yang jadi bahan praktik ini, masih di atas 90%.
Bannya pakai Bridgestone Ecopia EP150 berprofil 185/65 R15, yang merupakan ban standar Dreza.
Dalam kondisi normal alias mobil sering digunakan, dalam waktu 1 minggu saja terjadi penurunan sebanyak 1 – 2 psi.
Nah, bagaimana ketika mobil tidak digunakan selama 5 hari?
Sebenarnya tes kali ini bermula ketika Ertiga Dreza ini kami gunakan, bantingan kaki-kaki mulai terasa enggak enak.
Setiap melewati jalan tidak rata maupun posisi tidur, ayunan kaki-kakinya seperti terlalu empuk.
Begitu juga ketika berbelok pada kecepatan sedang, lari mobil seperti mengayun.
Nah, karena mendapati hal itu, kami pun segera mampir ke stasiun pengisian nitrogen di SPBU Pertimina di kawasan Jl. Tole Iskandar, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: 8 Pelek Mobil Orisinal Branded di Bawah Rp 26 Jutaan, Jadi Obat Ganteng!
Jreenng..! Wow.. hasilnya bikin kaget, tekanan ban depan terbaca hanya 30 psi dan ban belakang 31 psi.
Artinya telah terjadi penurunan sebanyak 4 psi pada ban depan dan 5 psi pada ban belakang.
Padahal ketika diperiksa semua bannya, sama sekali tidak ada kebocoran.
“Pasti turun drastis tekanan bannya kalau mobil sama sekali tidak digunakan,” bilang Ade Muhammad, teknisi Outlet Nitrogen Pertamina di SPBU tersebut.
Masih kata Ade, sebaiknya meski mobil tidak digunakan karena ada pandemi Covid-19 ini, paling tidak dijalankan di seputaran tempat tinggal.
“Itu agar ban berotasi, tidak tertumpu pada satu titik saja,” jelasnya.
Sebab kalau kelamaan bertumpu pada satu titik saja, “Permukaan ban yang lama menyentuh tanah atau lantai, bakal berubah datar (flatspoting, red),” tambahnya.
Hal itu karena pengaruh suhu dingin, beban kendaraan, serta tekanan ban yang turun tadi.
Kondisi tersebut akan berisiko membuat putaran ban nantinya jadi tidak balance lagi ketika mobil digunakan.
"Ditambah terkikisnya permukaan ban bakal tidak rata," wanti Ade.
Tuh, sebaiknya segera cek tekanan ban mobil Anda sob, dan sesekali diajak keliling komplek ya!