Hankook Tire Kasih Trik Menekan Biaya Operasional Pada Pelaku Usaha

Andhika Arthawijaya - Jumat, 29 Mei 2020 | 22:00 WIB

Ilustrasi Truk dan Bus Scania untuk pelaku bisnis. (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Menyambut aktivitas ekonomi menyongsong program new normal, lalu lintas transportasi logistik diperkirakan akan kembali produktif seperti sebelum periode karantina.

Hal ini seiring para pelaku usaha yang mulai menjalankan kembali kegiatan operasional dan bisnisnya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Selain beradaptasi dari aspek kesehatan, salah satu antisipasi krisis yang dilakukan para pelaku usaha adalah efisiensi biaya produksi pada aktivitas bisnisnya. 

Langkah efisiensi tersebut dapat diterapkan pada aspek transportasi sebagai bagian penting dalam manajemen rantai pasok dan logistik usaha.

Baca Juga: Hankook Tire Cegah Penyebaran Covid-19, Bagikan Masker Ke Tenaga Medis

Yaitu, dengan menganalisa kembali Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bagi kendaraan niaga seperti truk, cargo, dan container.

Umumnya Biaya Operasional Kendaraan dikelompokkan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).

Salah satu unsur biaya tidak tetap yang paling utama adalah konsumsi bahan bakar, konsumsi oli, dan pemakaian ban pada kendaraan. 

“Meskipun pemakaian ban termasuk dalam biaya tidak tetap dalam operasional kendaraan, ada sejumlah perhitungan dan strategi yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk menghemat biaya operasional kendaraan sejak tahap perencanaan biaya,” ujar Ahmad Juweni, National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Biaya ban menurutnya seringkali tidak begitu dianggap berpengaruh pada biaya operasional, karena biasanya pelaku usaha hanya memperhitungkan harga beli ban saja.

“Padahal, dengan strategi pemilihan produk dan penghitungan biaya yang tepat, sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya operasional kendaraan,” ujarnya.

Menghitung biaya penggunaan ban dapat dilakukan dengan satuan cost per kilometer (CPK) sebelum memutuskan membeli ban, yaitu harga satu unit ban dibagi jarak tempuh (kilometer) perjalanan yang ditargetkan.

Kemudian, akan diperoleh biaya per kilometer untuk satu ban yang nantinya dikali dengan jumlah ban pada kendaraan tersebut.

Baca Juga: Ban Hankook Pakai Dua Jenis Karet, Bahan Baku 100% Asli Indonesia?

Istimewa
Manufaktur Pembuatan Ban Hankook

“Setelah kita mendapatkan forecast CPK, selanjutnya kita cermati lagi fitur-fitur pada ban agar kita bisa mendapatkan jarak tempuh yang paling maksimal. Karena fitur tersebut akan menentukan kualitas performa ban, juga usia ban,” ungkap Ahmad.

Ahmad memprediksi biaya ban memakan sekitar 20-25% dari proporsi biaya operasional kendaraan secara keseluruhan yang mencakup bahan bakar, oli, suku cadang dan biaya perawatan kendaraan lainnya.