Pekerja Bangunan Ciptakan Solar Berbahan Limbah Plastik, Kantong Kresek Pun Jadi

Irsyaad Wijaya - Kamis, 23 Juli 2020 | 12:00 WIB

Widodo praktikan pengolahan limbah plastik menjadi BBM jenis Solar (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Warga Kotabaru, Kalimantan Selatan berhasil menciptakan BBM terbarukan jenis solar dari limbah plastik.

Sosoknya adalah Widodo warga desa Tegalrejo, Kelumpang Hilir, Kotabaru, Kalsel.

Uniknya BBM jenis solar yang dibuatnya bisa dari semua limbah plastik baik plastik lunak seperti kantong kresek maupun keras seperti ember bekas.

"Alhamdulillah sukses. Saya coba gunakan untuk mesin dongfeng, ternyata bisa. Dan, sampai sekarang (BBM) masih saya gunakan membantu pekerjaan saya," ucap Widodo, (22/7/20).

Baca Juga: Terobosan, Pria Asal Klaten Produksi BBM Dari Pengolahan Limbah Plastik

"Saya bekerja sebagai pekerja bangunan. Perlu mesin dongfeng untuk menggerakan molen (pengaduk semen)," tutur Widodo.

Diakui Widodo, BBM ciptaannya tak lepas dari bantuan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotabaru yang memfasilitasi pembelian alat hasil dari idenya.

Dengan tujuan, selain BBM bisa digunakan sendiri, bisa membantu efektivitas dan efisiensi operasionalnya sebagai pekerja bangunan.

Tujuan lainnya, membantu program pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.

"Selain BBM-nya bisa dipakai membantu pekerjaan. Tapi, juga untuk mengurangi sampah-sampah plastik," ucap Widodo.

Pengembangan BBM terbarukan ini dimulainya sekitar tiga bulan lalu, dan dari bahan baku plastik bekas yang dicarinya sendiri.

Sedangkan untuk proses pembuatan BBM atau disebut Pirolisis, menggunakan alat atau tungku pembakaran.

Pembakaran dilakukan dengan suhu 300 derajat untuk satu jam pertama.

Baca Juga: Kijang Innova Jadi Kelinci Percobaan Solar D100, Bahan Baku 100 Persen Dari Sawit

"Setelah minyak keluar, kemudian dilanjutkan standar empat jam. Suhu derajat boleh diturunkan," ujar Widodo.

Menurut Widodo, untuk hasil yang bagus, cairan minyak tidak berwarna hitam.

Setelah satu jam pertama (300 derajat), suhu panas bisa diturunkan di angka 250 atau 200 derajat.

"Kalau sabar di 200, 250 itu tetap mengalir (keluar minyak) dan hasilnya semakin bening," terangnya.

"Kalau suhunya terus dipanasin memang cepat habisnya, tapi hasilnya hitam," jelasnya.

"Pernah coba suhu panas sampai 400 derajat, hasilnya hitam. Saya akan terus akan perbaiki fasilitas tungkunya," tandas Arif.

Sementara itu, Kepala DLH Kotabaru Arif Fadilah, sangat mengapresiasi hasil karya mandiri Widodo memanfaatkan sampah plastik menjadi BBM jenis solar.

Arif mengakui keefektifan BBM hasil Pirolisis sampah-sampah plastik, setelah melalui proses uji coba menggerakkan mesin diesel dongfeng.

Baca Juga: Solar 100 Persen Sawit Selesai, Pertamina Lanjut Produksi Bensin dan Avtur Berbahan Sawit

Memastikan keandalan cairan BBM hasil Pirolisis ini, Arif Fadilah berencana membawa dan memeriksakannya ke laboratorium di Jakarta.

"Bagaimana nanti hasil produknya, misalkan bagus dan standar bisa digunakan untuk mesin diesel. Mau diambil Pertamina silakan, tidak apa-apa. Tidak boleh dijual, ya tidak apa-apa," kata Arif Fadilah.

"Karena tujuannya hanya ingin memusnahkan sampah plastik. Dan, sudah ditemukan caranya," pungkasnya.

Sumber: https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/07/22/olah-limbah-plastik-jadi-bbm-solar-inovasi-pekerja-bangunan-warga-kotabaru-ini-dlh-kotabaru?page=all