Otomotifnet.com - Masyarakat kini banyak ditawarkan pilihan bensin dari berbagai produsen mulai Pertamina, Shell, Total, BP AKR dan Vivo.
Sebagai pemilik kendaraan, kadang dibuat penasaran dan ingin mencoba BBM dari masing-masing produsen.
Tapi apakah dengan sering isi BBM beda produsen memiliki pengaruh buruk terhadap mesin kendaraan?
Prof. Tri Yuswidjajanto selaku Ahli Konversi Energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, sensasi berbeda yang dirasakan ketika menggunakan BBM beda produsen dipengaruhi banyak faktor.
"Meski penggolongan RON umumnya dari setiap produsen sama. Misalnya RON 92 di Pertamina ada Pertamax dan Shell ada Super, tapi detailnya RON-nya bisa berbeda. Mungkin ada yang pas 92 dan ada yang 92,5, jadi ini yang menyebabkan efek pemakaiannya berbeda," ujar Tri saat dihubungi (31/7/2020).
Selain RON, menurut Tri, zat aditif seperti deterjen dan oktan booster yang digunakan masing-masing produsen juga berbeda.
"Zat aditif pada BBM ada yang untuk mengatur RON seperti oktan booster, ada yang buat menjaga performa mesin seperti deterjen dan juga berfungsi untuk memelihara katup hisap seperti karburator dan injector supaya tidak menghasilkan deposit yang banyak," kata Tri.
"Nah zat aditif yang digunakan berbagai produsen ini berbeda-beda. Makanya kalau kendaraan pakai Pertamina dan Shell atau produsen lain rasanya berbeda," lanjutnya.
Baca Juga: Pertamina Klaim Transaksi Non Tunai di SPBU Meningkat Lima Kali Lipat
Sementara efek dari pencampuran BBM beda produsen ini, tergantung dari kemampuan menerima bahan bakar di setiap kendaraan yang bervariasi.
"Isi BBM ini orang jarang yang sampai habis banget atau sampai kosong. Kalau BBM beda produsen ini tercampur jika mesinnya mampu menerima tidak masalah. Tapi jika tidak compatible justru malah menghasilkan kotoran yang banyak," jelas Tri.