Katup EGR Tak Hanya Buat Tekan Emisi Gas Buang, Tapi Juga Untuk Ini!

Andhika Arthawijaya - Sabtu, 1 Agustus 2020 | 23:00 WIB

Tumpukan kerak pada EGR, akan membuat gerakan katup EGR jadi seret (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Untuk sobat pemilik mobil yang sistem exhaust-nya menggunakan EGR atau Exhaust Gas Recirculation, jangan acuh untuk memeriksa kondisi katup RGR-nya.

Sebab bila EGR rusak atau mampet, bukan cuma bikin gas buang jadi tidak ramah lingkungan, yaitu kadar NoX dan HC (Hydrocarbon) jadi tinggi.

“Juga bisa menyebabkan mesin susah hidup,” tulis Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor di akun Instagramnya.

Perlu diketahui, fungsi utama EGR ini adalah mendinginkan ruang bakar.

Baca Juga: Mesin Diesel Common-rail, Katup EGR Kotor, Efeknya Bakal Begini!

“Yakni dengan cara mengalirkan kembali udara dari sisa pembakaran ke ruang bakar,” jelas pria yang pernah jadi trainer mekanik di PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini.

Proses ini lah yang kemudian dapat mencegah timbulnya NoX pada gas buang.

“So, jangan modif yang kebablasan dengan menon-aktifkan EGR ya, karena EGR ini menjaga temperatur ruang bakar di bawah 1.500 derajat Celcius,” sarannya.

Terutama bila mobil hanya digunakan buat harian, bukan untuk keperluan balap yang memang kerap mematikan EGR-nya.

O iya, umumnya cepat menumpuknya kerak pada katup EGR ini akibat seringnya mengkonsumsi solar yang kualitasnya kurang baik, atau tidak sesuai anjuran pabrik.

Nah, untuk menghindari hal itu, sangat disarankan untuk menggunakan solar yang sesuai anjuran pabrik, serta rutin membersihkan katup EGR minimal setiap setahun sekali.

Tuh sob, selalu perhatikan kondisi EGR di mobil kesayangan ya! Bahaya kan kalau emisi gas buangnya jadi tidak ramah lingkungan.