Mungkin karena Glory i-Auto lebih panjang atau tapak ban yang lebih lebar membuat akselerasi awal menjadi lambat.
Makanya setiap kami juga over taking kendaraan di depan, harus menghitung jeda sampai mobil benar-benar siap berakselerasi.
Soalnya meski sudah mengalami pengembangan pada CVT, kami merasakan masih ada sedikit slip saat awal akselerasi.
Tapi, kalau anda tidak terlalu mementingkan sensasi akselerasi, karakter yang dibangun SUV asal Cina ini memang mengutamakan kenyamanan dan melimpahnya fitur.
Percepatan atau perpindahan giginya terasa lembut dan minim hentakan.
KONSUMSI BAHAN BAKAR
Padatnya jalan ibu kota membuat konsumsi mesin 1.500 cc empat silindernya meneguk 1 liter untuk 9,8 kilometer perjalanan.
Sedangkan dijajal keluar kota melaju di tol dengan rute dari Jakarta ke Bogor, hasilnya tak begitu mengecewakan, ia mampu mendapatkan 13,3 km/liter.
Sedangkan buat melaju konstan di kecepatan 100 km/jam, Glory i-Auto mengkonsumsi bensin 15,0 km/liter, putaran mesin stabil di 2.000 rpm.