Otomotifnet.com - Secara tampilan, Honda CBR250RR SP tak berubah jika dibanding versi sebelumnya, karena secara desain memang masih up to date, hanya beda di grafis saja.
Selain itu, ada alasan lain juga, “Kami tak ingin membuat pemilik CBR250RR versi lama kecewa, makanya perubahan tidak drastis,” ujar Toshiyuki Inuma, President Director PT Astra Honda Motor ketika berbincang di Astra Honda Motor Safety Riding and Training Center (AHMSRTC) di sela-sela tes CBR250RR SP (19/8/2020).
Yang berubah banyak bagian mesinnya, mulai dari piston, pin piston, con rod, crank shaft, balancer, silinder hingga per klep.
Ubahan juga ada di bagian filter udara dan seting ECM.
Baca Juga: Kawasaki Ninja ZX-25R Dipacu di Sirkuit, Begini Rasanya 186 km/Jam!
Dengan berbagai ubahan, performa mesin CBR250RR SP lebih tinggi dibanding versi lama, tenaga maksimal jadi 40,4 dk (41 PS) di 13.000 rpm dan torsi 25 Nm di 11.000 rpm.
Sedang CBR250RR versi lama hanya 38,3 dk (38,7 PS) di 12.500 rpm dan torsi 23,3 Nm di 11.000 rpm.
Nah apakah pemilik CBR250RR versi lama bisa upgrade mesin mengandalkan komponen dari versi SP?
Ternyata bisa saja, namun ada tapinya nih.
“CBR250RR mau upgrade mesin bisa, cuma ada konsekuensinya, durasi atau daya tahannya beda, pasti ada yang dikorbankan,” wanti Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor.
Misal ganti piston agar rasio kompresi lebih tinggi dari 11,5:1 jadi 12,1:1 ternyata sebaiknya harus berikut komponen lainnya.
“Karena ada hubungan dengan con rod, pin piston dan kekuatan lainnya. Jadi bisa saja, tapi ada yang dikorbankan,” lanjut Endro.
Baca Juga: New Yamaha R25 Dimodifikasi, Tampilan Auto Retro, Kaki-Kaki Hedon
Itu karena pin piston juga ada perubahan, dagingnya jadi lebih tebal agar lebih kuat.
Menurut Endro crank shaft pun ada perubahan dengan ditingkatkan kekuatannya, termasuk crank case sendiri.
Jadi intinya bisa saja CBR250RR pakai komponen SP, tapi secara daya tahan untuk jangka panjang tak sebagus mesin versi SP.