Dinding Ban Motor Bisa Retak-retak, Ini Rata-rata Penyebabnya

Toncil - Rabu, 2 September 2020 | 22:20 WIB

Dinding ban bisa pecah-pecah karena banyak sebabnya (Toncil - )

Otomotifnet.com – Harus hati-hati saat menyimpan atau parkir motor.

Karena kalau salah simpan, bisa berakibat dinding ban motor mengalami pecah-pecah.

Selalu usahakan menyimpan motor tidak terkena matahari secara langsung. Karena dengan panas, karet ban tentu bisa getas.

“Terutama kalau ban sudah berusia lama, apalagi kalau sudah sampai 5 tahun. Sangat mungkin dinding ban pecah-pecah,” sebut Dodiyanto, Senior Brand Executive & NPD PT Gajah Tunggal Tbk, sebagai produsen ban motor IRC dan Zeneos.

Baca Juga: Ban Sering Kempis Kurang Angin? Ini Empat Penyebabnya, Cek Satu-satu

Selain itu, untuk mencegah dinding ban pecah-pecah, selalu perhatikan juga tekanan angin ban.

Menurut Dodi, tekanan angin ban yang kurang juga sangat berpotensi membuat dinding ban retak-retak.

“Karena dinding ban juga ikut menahan beban. Kalau tekanan anginnya kurang, maka kerjanya juga jadi lebih keras,” tambahnya.

Kemungkinan lain dinding ban pecah-pecah karena pernah memaksakan motor tetap berjalan saat tekanan angin ban sangat kurang.

 

Ini yang membuat dinding ban menjadi sangat panas karena tekanannya berlebihan.

Kalau memang tekanan angin sudah berkurang, harus langsung diisi dan disesuaikan dengan standarnya.

Atau jika mengalami kempis ban, “Lebih baik motornya dituntun saja, jangan maksa untuk tetap naik. Biasanya karena ingin cepat sampai tukang angin ban,”

“Tapi itu justru bikin ban rusak. Dinding bisa pecah-pecah dan kalau parah, benang dan rajutan di dalam ban bisa putus,” tambah Rikwanul, kepala mekanik toko ban Dwidaya di Cibubur, Jaktim.