Otomotifnet.com - Seperti diketahui, sejak darurat Covid-19 menghantam tanah air, penjualan kendaraan berangsur-angsur sempat lesu.
Untungnya kini mulai kembali meningkat.
Walau begitu, dampak pandemi Covid-19 diakui sangat dahsyat memukul telak ekonomi. Tak terkecuali penjualan kendaraan secara nasional.
Fakta bahwa daya beli masyarakat ikut melorot, merupakan salah satu penyebab penjualan kendaraan ikut melempem.
Hal ini disampaikan oleh Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Suwandi mengatakan, daya beli masyarakat belakangan ini dihadapkan pada dua kondisi cashflow.
“Pertama cashflow terhadap kewajiban membayar sudah sulit, sehingga yang sekarang ada adalah program restrukturisasi kredit,” beber Suwandi, yang dihubungi (10/8).
Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Tembus 4,6 Juta Nasabah, Optimis Pulih Di Triwulan Ketiga
Kedua, Suwandi meneruskan, cashflow masyarakat untuk membeli kendaraan sempat tidak ada.
Hal inilah yang membuat perusahaan pembiayaan melakukan pengetatan, yakni menaikkan DP (Down Payment).