Otomotifnet.com - Seperti diketahui industri pembiayaan masih babak belur dihantam pandemi Covid-19. Hal ini menyisakan fakta, terkait membengkaknya jumlah restrukturisasi (penundaan pembayaran) kredit kendaraan bermotor.
“Jumlah restrukturisasi kredit yang terdata sudah mencapai 4,6 juta debitor,” ungkap Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Masih menurut Suwandi, upaya bertahan hidup perusahaan pembiayaan selama masa darurat Covid-19 dirasakan begitu berat. Pihaknya menjaga sekuat tenaga agar anggotanya tidak sampai ada yang kolaps.
“Anggota APPI belum ada yang kolaps, semua menjaga prinsip ke hati-hatian, menjaga ketahanan cashflow supaya bisa bayar gaji dan bayar bank. Semua masih bertahan,” sambung Suwandi, yang dihubungi (10/8).
Baca Juga: Penjualan Mobil Mulai Bergairah, Juni Laku 29.862 Unit, Toyota Memimpin
Walau begitu, perlahan kini mulai bangkit, yang ditandai dengan meningkatnya angka penjualan mobil dan motor per Juni-Juli 2020. Perusahaan pembiayaan juga sudah mulai melonggarkan batas uang muka alias DP (Down Payment).
Memang belum bisa dipastikan kapan Covid-19 akan berakhir, namun setidaknya perlu optimis menatap hari esok. Optimisme ini disampaikan pula oleh Armendra, selaku Direktur Keuangan MTF (Mandiri Tunas Finance).
“Dampak pandemi Covid-19 terasa di triwulan kedua tahun 2020, dimana pembiayaan baru turun signifikan mulai bulan April 2020. Namun kami optimistis di triwulan ketiga perekonomian akan mulai pulih,”
“Dengan adanya berbagai upaya Pemerintah untuk menangani Covid-19,” jelas Armendra, melalui pesan tertulis (4/8).
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR