NOKEN AS & PER KLEP
Buka tutup delapan klep titaniumnya diatur camshaft custom, “Sama seperti yang dipakai balap Kejurnas. Durasi total 240°, sama aja in dan ex, bedanya lift in 8,6 mm dan ex 8,7 mm.”
“Karakter camshaft ini kuat di putaran tengah sampai atas, kalau dipasang di R25 yang masih 250 cc pasti bawahnya lemot. Kalau dipakai di balap harus dikombinasi gigi rasio custom, jadi motor main di rpm tinggi terus,” rinci Leon.
Per klep juga diganti, “Dari Australia. Bedanya di tekanan awal lebih empuk, tapi atasnya lebih keras,” lanjutnya.
THROTTLE BODY
Masuknya udara ke ruang bakar diperbanyak dengan menggunakan throttle body standar yang dibesarkan jadi 34 mm, “Pakai velocity stack panjang 5 cm. Boks filter udara masih terpasang tapi tutup atasnya gak dipasang biar udara lebih banyak, kalau ditutup tenaganya turun,” urai Leon yang sedang menggarap beberapa motor drag race ini.
Baca Juga: Yamaha R25 Disulap Jadi Retro, Modal Rp 5 Jutaan, Dijamin Plug & Play
KNALPOT
Saluran gas buang dibuat custom dari titanium, “Knalpot spek kejurnas, jadi gak akan ada dijual di luaran. Ini sama seperti yang dipakai di motor balap, seperti motor yang dipakai Rey Ratukore,” tunjuknya.
RASIO
Gigi rasio menggunakan full milik R3 yang perbandingannya beda dengan R25, “Rasio R3 perbandingannya lebih berat, jadi tiap oper-oper gigi jatuh rpmnya lebih banyak. Tapi karena torsinya kuat, jadi tetap ngangkat lagi,” urai Leon.
HASIL TES DYNO
Untuk melihat kenaikan tenaganya, motor ini diajak ‘berlari’ di atas mesin dyno Dynojet 250i milik Rey Speed Shop (RSS) yang ada di Jl. Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No. 88a, Cirimekar, Cibinong, Bogor, Jabar.
Dalam kondisi knalpot racing dan remap ECU, di mesin dyno yang sama tenaga maksimal 31,89 dk di 11.440 rpm dan torsi 19,77 Nm di 11.100 rpm.
Baca Juga: Yamaha R25 Dimodifikasi Futuristik, Pelek Bersinar, Fitur Canggih