Otomotifnet.com - Sebuah Honda Odyssey yang berhenti di sebuah pom bensin bikin geger setelah pintunya dibuka.
Kondisi mobilnya pun masih menyala dengan posisi AC masih dihidupkan.
Setelah dicek dan pintu dibuka, ada 4 wanita yang ditemukan sudah dalam kondisi lemas.
Yang mana tiga diantaranya dinyatakan meninggal dunia, dua di dalam mobil satu lagi di rumah sakit.
Baca Juga: Gran Max Dicari ke Kebun Karet, Diumpetin Usai Tabrak Lari BeAT, Pengemudi Serahkan Diri
Kejadian tragis ini dikabarkan terjadi di jalan raya Shell Samagagah, Malaysia (17/9/2020).
Menurut informasi, korban tewas merupakan mahasiswi, Sharifah Fariesha Syed Fathi (21), Ayuni Shazwanie Shabri (21), dan Nor Adilah Mohd Safwan (21).
Masing-masing meninggal di tempat kejadian dan di Rumah Sakit Seberang Jaya (HSJ).
Dan satu rekannya yang dalam kondusi kritis saat ini dirawat di rumah sakit di Lumut dan Kuala Lumpur.
Baca Juga: Daihatsu Terios Disleding Tekel Honda CB150R, Nyungsep Parit, Pengendara Masuk Kolong
Menurut Kapolres Seberang Perai Tengah, Asisten Komisaris Shafee Abd Samad, kejadian itu terjadi saat keempat wanita tersebut berhenti untuk beristirahat di SPBU.
Rekaman CCTV mengungkapkan bahwa mobil Honda Odyssey yang dikemudikan oleh si kembar berhenti dan diparkir di pom bensin pada pukul 8.30 malam, katanya.
Mereka berempat keluar dari mobil untuk membeli makanan dan kembali ke mobil.
Shafee mengatakan kejadian itu diketahui oleh ayah Ayuni Shazwanie yang menemukan mobilnya di tempat kejadian.
Baca Juga: Suzuki Vitara Pelat Merah Terlibat Adu Jangkrik, Lawan Motor di Perempatan, 1 Tewas
Sebelumnya, pria yang tinggal di Kedah itu keluar untuk mencari putrinya yang tak pulang setelah terakhir kali mengirim pesan kepada ibunya pada pukul 21.15 waktu setempat.
"Ayah Ayuni Shazwanie menemukan mobil tempat putrinya dan teman-temannya berada di pom bensin dan terkejut saat mengetahui bahwa mesin mobil masih menyala tetapi mereka tidak sadarkan diri," katanya.
Ayah korban kemudian menghubungi staf medis dan kasus tersebut diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.
Ia mengatakan semua korban berasal dari Sungai Petani dan Gurun dan sedang dalam perjalanan pulang setelah liburan di Pulau Jerejak, Penang kemarin 16 September 2020, bersamaan dengan hari libur Malaysia Day.
Selain itu, ia menambahkan kalau semua korban merupakan sahabat baik dan belajar di perguruan tinggi yang sama jurusan farmasi.