Otomotifnet.com - Daihatsu Gran Max pikap bawa petaka karena dipaksa membawa 27 orang rombongan lamaran pernikahan.
Alhasil ketika melintas di kawasan Gunung Kutu Babi, Desa Kalampising, Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara terjun jurang sedalam 8 meter.
Akibatnya, 22 orang luka parah, 2 luka ringan dan 3 penumpang di bak belakang tewas ketika insiden terjadi pukul 17:30 WITA, (20/9/20) kemarin.
"Pikap itu mengantar 27 orang dari Desa Sasibu dan Sedongon, mereka akan pergi ke acara Kiab Kabang (Bahasa Dayak Agabag artinya ritual lamaran) di Desa Tujung untuk melamar perempuan di sana," ujar Kepala Desa Sembakung, Atulai Mekel Chan, (22/9/20).
Baca Juga: Kasus Bus PO Sriwijaya Terjun Jurang, 35 Orang Tewas, Pemilik Jadi Tersangka
Mekel menjelaskan, rombongan yang berisi sejumlah balita dan anak–anak ini hendak menyusul rombongan pertama yang telah berangkat terlebih dahulu.
Menurut dia, kondisi Gunung Kutu Babi memang terdapat tanjakan cukup tinggi sepanjang 50 meter.
"Memang jalanan cukup curam turunannya, dulu sebelum diaspal tidak bisa dilalui saking tingginya, begitu dibangun, dipangkas gunungnya akhirnya bisa dilewati," kata Mekel.
Alson, saksi mata di lokasi menuturkan, pikap mengalami pecah ban belakang bagian kiri sehingga pengemudi lepas kendali.
"Saat melewati turunan Gunung Kutu Babi, ban belakang sebelah kiri meletus, Gran Max oleng ke kiri sampai terbalik tiga kali," bebernya.
"Penumpang terlempar semua, saat ini para korban dirawat di RSUD Kabupaten Malinau," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Andre Bahtiar mengungkapkan, Gran Max pikap bernopol KU 8009 NA yang dikemudikan Muhammad Fauzi masih berada di jurang.
Ia menjelaskan, insiden berawal saat pikap pengangkut rombongan lamaran nikah tersebut mengalami pecah ban belakang bagian kiri dan sempat terguling tiga kali sebelum terhenti setelah masuk di dasar jurang.
"Sebanyak tiga orang meninggal dunia, kita masih menunggu laporan lengkapnya karena lokasinya lumayan jauh, kejadiannya Senin 20 September 2020 sekitar pukul 17.30 Wita," kata Andre.