Honda BeAT Sasis Dipenggal, Bodi & Mesin Dibuang, Jadi Motard Listrik

Antonius Yuliyanto - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 18:30 WIB

Honda BeAT berubah total jadi berpenggerak listrik, karya Andi "Atenx" Akbar dari Katros Garage (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Skutom (skutik custom) berbasis Honda BeAT ini boleh dibilang sebagai motor listrik custom pertama yang dibangun oleh Katros Garage.

Sebelumnya memang ada motor listrik custom yang bekerja sama dengan UBL (Universitas Budi Luhur), tetapi basisnya menggunakan Zero dan hanya membuat bodi semata.

Sedangkan skutom ini dibangun dari bawah ke atas, termasuk dinamo sebagai penggerak.

Honda BeAT sebagai motor donor hanya tersisa sekitar 20 persen, berupa rangka depan.

Baca Juga: Yamaha NMAX Jangan Sampai Telat Ganti Oli, Ini Efek Buruknya

Rangga/otomotifnet.com
Tampilan BeAT skutom ini berubah total jadi ala motard

OTOMOTIF pun mendapat tawaran ekslusif untuk meliput motor ini langsung dari owner Katros Garage, Andi ‘Atenx’ Akbar.

“Gue bikin motor ini karena ingin ngasih referensi orang-orang, namanya motor custom enggak cuma chopper, cafe racer, tracker, dan lainnya."

"Tapi custom bisa juga dilakukan di motor matik,” ujar builder yang juga tenar sebagai vlogger tersebut.

Menurutnya, punya motor matik tidak hanya dijadikan thailook atau low rider, tapi ada alternatif lain.

Skutom ini oleh Atenx menjadi pilot project level berikutnya, yakni elektrik.

 

Desain motor sendiri jika diperhatikan mengambil konsep motard. Dengan kaki-kaki jenjang dan tidak banyak bodyworks.

Seperti disebutkan di awal, dari Honda BeAT hanya diambil mainframenya saja, bagian komstir atau headstock ke bawah. Kemudian rangka tengah ke belakang dibikin ulang.

Rangka baru dibuat menggunakan pipa besi ukuran 7/8 inci dan 1 inci. Rangka tengah dibuat model trellis ala Ducati tanpa ditutupi bodi.

Ditambah warna merah yang mencolok bikin tampilannya jadi eye catching banget!

Rangga/otomotifnet.com
Stoplamp LED 3 in 1 tersembunyi secara apik di buritan BeAT skutom ini

Selanjutnya, Atenx membuat bodi baru dari pelat galvanis setebal 1 mm. Bentuknya minimalis dan cenderung mengotak.

Menutupi bagian tengah ke belakang dengan finishing hitam doff yang kontras dengan rangka teralis.

Perhatikan bodinya, Atenx menambahkan aksen sayap mengepak sebagai identitas Honda.

Pada buritan terdapat bodi yang mencuat. Menyembunyikan stoplamp 3 in 1 di tengahnya.

Lanjut ke bagian kaki-kaki, identitas motard ditunjukkan melalui penyematan sokbreker upside down full size lansiran Scarlet.

Rangga/otomotifnet.com
Jok custom buat BeAT listrik ini bermotif dua tekstur, tapi hanya mampu memboyong satu orang

Sedang di belakang kru Katros memasangkan lengan ayun aluminium dari Yamaha XSR 155.

Dipadukan dengan dinamo tipe hub membuat tampilan belakang jadi bersih dan rapi.

Swing arm ini terpasang pada rangka baru, jadi secara dudukan baik lengan ayun dan suspensi dibuat baru.

Urusan suspensi kelar, lanjut dipasang pelek dan ban. Pelek depan dan belakang menggunakan merek yang sama, Sprint XP dengan ukuran 3.50x14 dan 4.00x14.

Rangga/otomotifnet.com
Dinamo BLDC tipe hub buat BeAT ini berpadu manis dengan swing arm ‘banana’ copotan Yamaha XSR 155

Kemudian dibalut karet bundar Pirelli Diablo Scooter 120/80-14 untuk ban depan dan Maxxis Victra S98 140/70-14 di belakang.

Karena skutom berbasis Honda BeAT ini sudah dikonversi menjadi elektrik, urusan penggerak tak lagi mengandalkan mesin bakar.

Hilang sudah mesin 1 silinder 108 cc dan masuk dinamo BLDC (Brushless DC) 3.000 W lansiran QS dari negeri tirai bambu.

Dinamo ini dipadukan dengan baterai Lithium berkapasitas 60 Volt 40 Ah.

Katros melakukan kerja sama dengan Mosell sebagai pihak yang menyediakan dinamo dan baterai.

Rangga/otomotifnet.com
Daya baterai BeAT listrik ini dapat dicek via layar mungil di setang sebelah kanan

Menurut penuturan Agung dari Mosell, dinamo yang digunakan versi 3.

“Ada versi 1, 2 dan 3. Beda versi 3 yaitu bahan dalemannya aluminium. Lebih berat karena kumparannya lebih banyak dari versi sebelumnya."

"Selain itu pada kabel ada tambahan sensor. Speed dan tenaga beda sekitar 20 persen,” ujar pria berkacamata ini.

Atenx memberi nama skutom ini ‘The Survivor’.

Rangga/otomotifnet.com
Pijakan kaki dengan tulisan ‘THE SURVIVOR’, nama untuk BeAT ini, yang dibuat menggunakan metode laser cutting

Sebagaimana penuturannya, passion dan semangat dalam membangun motor ini menyelamatkan ia beserta kru Katros melewati saat-saat yang berat dalam masa pandemi Covid-19.

Plus : Hasil akhir superb!
Minus: Warna kaliper depan agak kurang nyambung

Rangga/otomotifnet.com
Terdapat plakat di atas headlamp BeAT ini sebagai reminder motor ini dibangun ketika pandemi


Data Modifikasi
Ban Depan     : Pirelli Diablo Scooter 120/80-14
Ban Belakang  : Maxxis Victra S98 140/70-14
Pelek Depan   : Sprint XP 3.50X14
Pelek Belakang : Sprint XP 4.00X14
Sokbeker Depan     : Upside Down Scarlet
Sokbreker Belakang  : Scarlet Yamaha XSR
Tromol Depan  : Yamaha Scorpio
Swingarm      : Yamaha XSR155
Dinamo        : QS BLDC
Baterai       : Mosell 60V dan 40A
Bodywork      : Galvanis 1 mm
Sasis         : Pipa besi 7/8 dan 1 inci
Jok           : Custom Dual Tekstur
Setang        : Trail aftermarket
Raiser        : Scarlet
Master Rem Depan: RCB
Master Rem Depan: RCB
Kaliper Depan : Nissin Samurai
Kaliper Belakang     : Aftermarket
Cakram Depan  : Nissin Yamaha Scorpio
Selang Rem Depan     : TDR Braided
Headlamp      : LED Aftermarket 3,8 inci
Stoplamp      : LED 3 in 1
Handgrip      : Aftermarket
Pijakan Kaki  : Laser cutting custom

Katros Garage: 0838-9788-8333

Penulis: Rangga