Kuburan Bajaj Oranye Jakarta, Jaya di Era 2000-an, Kini Mangkrak di Gang Makmur Jakpus

Irsyaad Wijaya,Muhammad Mavellyno Vedhitya - Senin, 19 Oktober 2020 | 14:25 WIB

Bajaj oranye yang sudah tidak terpakai dibiarkan saja hingga berkarat dan ditumbuhi tanaman rambat (Irsyaad Wijaya,Muhammad Mavellyno Vedhitya - )

Mengingat pada masa jayanya, bajaj merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dipilih warga Jakarta pada era 2000-an.

"Mulai 2015 bajaj oranye sudah tidak boleh beroperasi lagi di Jakarta, kemudian dilakukan peremajaan dan diganti dengan bajaj biru," ujar pria yang akrab disapa Yanto di Jakarta,(14/10/20).

Sebagai informasi, bajaj sudah mulai beroperasi di Jakarta mulai 1975 hingga saat ini.

Menurut Yanto, bajaj oranye ditinggalkan karena pemiliknya beralih ke bajaj biru yang berbahan bakar gas.

Baca Juga: Sopir Bajaj Curhat ke Menhub, Tak Ada Tempat Mangkal, Penumpang Susah

Vedhit/GridOto.com
Kuburan bajaj oranye di Gang Makmur, Kampung Duri, Roxy, Jakarta Pusat

Selain itu, pemilik bajaj oranye sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan onderdil.

Dampaknya, bajaj oranye pun dibuang begitu saja atau dijual rongsokkan.

"Bajaj oranye dulu saya punya sampai 30 unit, sekarang tinggal 5 unit yang masih bisa jalan, sisanya sudah dijualin," katanya.

Di sisi lain, bajaj biru yang menggunakan bahan bakar gas masih beroperasi sampai saat kini.