Penjualan Mobil di ASEAN Anjlok Karena Pagebluk, Bagaimana Indonesia?

Harryt MR - Rabu, 4 November 2020 | 23:10 WIB

Campur tangan Pemerintah dari tiap negara di ASEAN, rupanya cukup menolong dalam menggenjot penjualan mobil. Yakni berupa stimulus perpajakan hingga program penjualan guna menggairahkan pasar otomotif (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Membandingkan ketahanan pasar mobil ASEAN di masa pandemi Covid-19, tentunya semua negara Asia Tenggara sama-sama dalam proses recovery. Semua pabrikan mobil tengah berjibaku mengembalikan pangsa pasarnya masing-masing.

Campur tangan pemerintah dari tiap negara di ASEAN, cukup menolong dalam menggenjot penjualan mobil. Yakni berupa stimulus perpajakan hingga program penjualan guna menggairahkan pasar otomotif.

Suksesnya peran pemerintah dalam menstimulus pasar mobil, dicontohkan Pemerintah Thailand yang memberikan kupon tukar tambah (trade-in coupon) senilai 100 ribu baht (setara Rp 47 juta).

Dikutip dari Bangkok Post, program tersebut diakomodir Kementerian Perindustrian dengan menggandeng Kementerian Keuangan Thailand.

Baca Juga: Berat! Tanpa Dukungan, Industri Otomotif Berpotensi Paling Telat Pulih

Kupon tersebut digunakan masyarakat untuk membeli mobil dengan pajak yang telah dikurangi.

Melalui kupon tersebut, sekaligus menjadi langkah strategis mengurangi emisi gas buang mobil-mobil tua.

Skema kupon tukar tambah ini berlaku untuk semua jenis dan model mobil, termasuk mobil listrik. Bahkan kebijakan bakal berlaku hingga lima tahun.

Pasalnya otoritas Thailand menilai pemulihan industri otomotif bakal berlangsung cukup lama, setidaknya lima tahun ke depan.

Baca Juga: Pentingnya Stimulus Pajak, Agar Industri Otomotif Tetap Bertahan

“Ini adalah proyek quick-win untuk membantu produsen mobil dan bisnis terkait yang dihancurkan dampak Covid-19,” papar Suriya Jung Rungreangkit, Menteri Perindustrian Thailand.

Begitupun dengan negara serumpun Malaysia, yang pemerintahnya telah merilis kebijakan sales pack, yakni pajak mobil dihilangkan 10%. Kemudian harganya di tentukan pemerintah untuk menggairahkan daya beli konsumen.