Otomotifnet.com - Ada tiga persoalan yang mendera industri otomotif nasional, yakni sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air. Ujungnya-ujungnya berdampak pada tindakan-tindakan darurat untuk mencegah penyebaran pagebluk.
Hal ini diinventarisir oleh Taufiek Bawazier, selaku Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian.
Taufiek mengatakan setidaknya ada tiga variabel kuat yang dapat dianalisis, yakni pabrik otomotif tutup dan banyak melakukan konversi pada produk lain seperti masker dan ventilator.
Kemudian, adanya disrupsi global supply chain, dan melemahnya permintaan.
Baca Juga: Gaikindo Tetap Menungggu Relaksasi Pajak Mobil, Masih Belum Final
“Untuk sektor produsennya, kami memberikan IOMKI (Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri) dan berbagai stimulus pajak usaha,”
“Sedangkan untuk demand kami usulkan keringanan pajak PPnBM yang bersifat mendesak kepada Kementerian Keuangan,” tuturnya.
Lebih lanjut Taufiek berharap agar krisis Covid-19 ini hanya berdampak sementara dan dapat diselesaikan dengan insentif fiskal, mengingat penentu pemulihan ada pada sisi permintaan.
“Relaksasi pajak ini paling tidak memberikan upaya baru membuka demand yang selanjutnya dapat meningkatkan utilisasi industri,” imbuh Taufiek.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR