Otomotifnet.com – Suhu aspal yang dingin terbukti tidak cukup cocok untuk performa ban dan mobil F1.
Ini terlihat dari sesi latihan resmi F1 Turki (13/11/2020). Sepanjang hari suhu di sirkuit Istanbul dingin.
Suhu di Istanbul tersebut terus menurun. Ketika free practise 2 selama 90 menit, suhu yang awalnya sekitar 20,3 derajat menurun menjadi 18,3 derajat.
Ini mengakibatkan performa mobil sangat tidak maksimal.
Valtteri Bottas saat menjalani free practise (FP) 2 awalnya mencatat waktu 1 menit 38,443 detik.
Baca Juga: Kontrak Sampai 2023, Tapi Verstappen Bisa Undur Diri Akhir 2021, Kok Bisa?
Seiring terus berjalan, catatan Bottas akhirnya bisa membaik.
Dan mengukir waktu tercepatnya 1 menit 28,905 detik. Secara waktu memang meningkat tajam.
Tapi, torehan waktu tersebut hanya menempatkan Bottas di posisi 4 hasil FP 2. Lebih baik 1 tingkat dibanding rekan satu timnya, Lewis Hamilton.
Sementara itu, tercepat di sesi latihan resmi direngkuh oleh Max Verstappen, pembalap tim Aston Martin Red Bull Racing.
Verstappen mencatat waktu terbaik 1 menit 28, 330 detik. Catatan ini lebih baik 0,401 detik dari Charles Leclerc yang bernaung di tim Scuderia Ferrari.
Meski demikian, ternyata catatan waktu Verstappen ini terbilang tidak bagus jika dibanding catatan waktu F1 Turki 9 tahun lalu.
Catatan waktu pembalap Belanda itu masih lebih lambat 3,281 detik dibanding peraih pole position F1 Turki 2011.
Serta 3,56 detik lebih lambat ketika balap F1 Turki 2005, saat sirkuit ini baru dibuka.
Pengukir waktu terbaik F1 Turki 2005 tersebut dipegang oleh Juan Pablo Montoya ketika dia masih berlaga untuk tim McLaen. Saat itu 1 menit 24,770 detik.
“Saya berharap kondisi akan membaik. Karena dengan kondisi aspal dingin benar-benar membuat mobil kami dan juga kami menjadi kurang maksimal. Saya berharap ketika balap cuaca sudah bagus,” komentar Verstappen.
Tentu cuaca bagus bukan saja harapan Verstappen semata, tapi juga pembalap lainnya.