Padahal secara rasio kompresi, mesin 2KD-FTV lebih tinggi dibanding 2GD-FTV, yakni 18,5 : 1. Sementara 2GD-FTV tercatat hanya 15,6 : 1.
Rasio kompresi ini secara logika, sangat berpengaruh pada performa mesin.
Kalau di ajang balap, kompresi mesin makin tinggi makin sip buat performa.
Dan perlu diketahu pula, mesin diesel bekerja mengandalkan kompresi tinggi, untuk memicu pembakaran.
Baca Juga: Tips Irit Innova 2GD-FTV, Tenaga Makin Nendang, Istri Anti Ngomel
Artinya, makin tinggi kompresi, maka proses pembakaran akan makin mudah terjadi.
Namun ternyata ini tidak berlaku pada mesin diesel generasi terbaru Toyota tersebut.
“Karena disesuaikan dengan sistem bahan bakarnya mas. Sistem bahan bakarnya makin bagus, kompresi gak perlu tinggi,” terang Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT TAM.
Yup, menurut Didi, percapaian performa yang lebih bagus tersebut berkat adanya perbaikan pada sistem bahan bakar di mesin 2GD-FTV.
Antara lain injection pressure max-nya ditingkatkan, “Kalau di mesin 2KD, injection pressure max-nya hanya 200 MPa, sedangkan di mesin 2GD mencapai 220 MPa,” bebernya.
Ini yang membuat semburan bahan bakarnya lebih kencang dari mesin lama, serta mampu ciptakan partikel kabut bahan bakar yang lebih halus.
Tak hanya itu, pada mesin diesel generasi terbaru ini, “Posisi intercooler-nya ditempatkan di depan, kalau mesin KD di atas. Ini membuat udara yang masuk ke turbo jadi lebih dingin,” jelasnya.
Makanya, lanjut Didi, hal tersebut membuat proses pembakaran jadi lebih optimal, sehingga didapat tenaga dan torsi yang lebih baik.
Ditambah lagi dengan adanya teknologi Thermo Swing Wall Insulation (TSWIN), serta piston diperkuat dengan lapisan Silica Reinforced Porous Aluminium (SiRPA), yang membuat efisiensi thermal meningkat, sehingga makin menyempurnakan proses pembakaran.
Baca Juga: Toyota Fortuner dan Kijang Innova Facelift Cantik Pakai Aksesori Tambahan, Ada Fungsinya Juga