Otomotifnet.com - Kecelakaan yang melibatkan antara Daihatsu Ayla dan Honda CBR1000RR SP menjadi perbincangan di media sosial.
Warganet membandingkan harga beli keduanya yang berbeda drastis.
Moge tersebut diperkirakan memiliki harga enam hingga tujuh kali lipat Ayla.
Menurut informasi, pada situs resminya motor khusus varian CBR1000RR SP dibanderol Rp 699 juta (OTR Jakarta) dan saat ini masih dijual Honda Cengkareng.
Baca Juga: Daihatsu Ayla Viral, Hajar Honda CBR1000RR SP Hingga Remuk, Minta Damai Siapkan Rumah dan Mobil
Sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi di Jalan HR Bunyamin Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Selasa (17/11/202020) sore.
Pengendara motor, Dimas Prasetyahani (25) mengalami patah tulang di lengan tangan kiri dan lecet di beberapa bagian tubuh setelah ditabrak Ayla yang dikendarai A (30).
Sebagai bentuk ganti rugi, A sempat menawarkan mobil dan rumah pribadinya sebagai "uang damai".
Namun Dimas saat ditemui di rumahnya membenarkan jika ia menolak ganti rugi berupa satu unit mobil dan rumah milik keluarga pengemudi mobil.
Baca Juga: Yamaha Mio 125 Melengkung, Sasis Tertekuk, Terjang Daihatsu Ayla Hingga Cacat
Mobil dan rumah tersebut rencananya digunakan untuk mengganti Honda CBR1000RRSP yang ditabrak oleh A.
Rencana ganti rugi tersebut disampaikan ibu pelaku penabrak yang datang menemuinya.
Sang ibu mengatakan siap menyerahkan mobil dan rumahnya sebagai ganti rugi asalkan A anaknya tidak dipenjara karena A adalah tulang punggung keluarga.
Selain itu istri A sedang hamil 6 bulan dan masih memiliki balita.
Baca Juga: Honda BeAT 4 Unit Disikat Bareng, Penghuni Kos Dicurigai, Polisi Minta Doa
"Keluarga si penabrak sempat menemui saya di rumah sakit, dia satu-satunya tulang punggung keluarga.
Keluarga sangat keberatan jika sampai dipidana," kata Dimas saat ditemui di rumahnya (20/11/2020).
"Saya kasihan, itu kan rumah satu-satunya, apalagi yang nabrak kan anaknya, (tapi) ibunya harus kena, istrinya kena, enggak ada tempat tinggal, saya mikir sampai sana," ujar Dimas.
Dimas mengaku tidak tega apabila kasus tersebut sampai berdampak ke keluarga pengemudi mobil.
"Kalau bicara materi, motor bisa diperbaiki, tapi kalau harus menyusahkan atau menyengsarakan keluarga lain kan kasihan. Apalagi saya cuma patah tulang, masih diberi keselamatan oleh Allah," ujar Dimas.