Kemenhub Siap Bangun Balai Uji Kendaraan Bertaraf Internasional, Letaknya di Bekasi

M. Adam Samudra,Ignatius Ferdian - Jumat, 11 Desember 2020 | 18:25 WIB

Ilustrasi uji tabrak mobil (M. Adam Samudra,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dikabarkan bakal menyiapkan pembangunan proving ground atau balai uji untuk kendaraan bermotor dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR).

Nantinya, Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) akan berada di Bekasi, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, fasilitas ini dibangun melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Kita akan bangun satu fasilitas yang lebih baik, lebih mumpuni, sehingga produk-produk otomotif bisa kita tes di sana dan sama canggihnya dengan negara-negara yang terkemuka," kata Budi saat membuka Webinar 'Improving Vehicle Safety in Indonesia Through Proving Ground' melaui virtual (10/12/2020).

Baca Juga: Kemenhub Beri Usul Penurunan Biaya Penerbitan Sertifikat Uji Tipe, Segini Selisihnya

"Kita memang akan membangun 19 fasilitas pengujian sesuai dengan Standar Interansional UNR yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement,” sambungnya.

Nantinya, BPLJSKB di Bekasi akan dibangun seluas ± 90 Ha dan memiliki 19 fasilitas berstandar UNR, 8 fasilitas pengujian outdoor (digunakan untuk uji rem, speedometer, emisi suara, sistem kemudi, dan stabilitas).

Bukan hanya itu, 7 fasilitas pengujian indoor (laboraturium untuk uji tabrak, angkur sabuk pengaman, kursi, emisi gas buang, emisi suara, spion, dan konsumsi bahan bakar), serta fasilitas khusus pengujian kendaraan listrik.

“Kita membangun fasilitias pengujian ini dengan ruang dinamis dengan simulasi pengujian yang menyerupai kondisi jalan yang sebenarnya," ucapnya.

Baca Juga: Untuk Membatasi Truk ODOL, Kemenhub Bakal Gunakan Sistem Transfer Muatan, Begini Caranya

"Jadi ada jalan berlubang, menanjak, dan sebagainya sehingga mobil-mobil yang akan kita sertifikasi itu memenuhi syarat-syarat yang dimaksud,” lanjut Budi.

Budi mengklaim, pembangunan proving ground ini akan memiliki potensi manfaat ekonomi dan sosial baik kepada pemerintah maupun masyarakat.

Adapun target pembangunan proving ground ini adalah untuk peningkatan keselamatan kendaraan bermotor, meminimalisir angka kecelakaan, penurunan pencemaran udara dari emisi gas buang kendaraan, penyerapan tenaga kerja, serta efek pengganda dari keterkaitan antar sektor di luar sektor infrastruktur.

"Kita harapkan bahwa pengujian ini bisa kita lakukan dengan akurat, teliti, lebih memberikan kepastian bagi keselamatan,” tutup Budi Karya Sumadi.