Royal Enfield Interceptor Nyaman Buat Harian dan Turing, Ini Minusnya

Antonius Yuliyanto - Senin, 14 Desember 2020 | 20:00 WIB

Posisi duduk Royal Enfield Interceptor 650 (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Royal Enfield Interceptor 650 sebagai besutan bergaya klasik, ternyata menawarkan riding position yang santai.

Ditunjukkan dengan posisi tangan yang mudah menggapai setang, bentuknya lebar membuat dada membusung.

Selanjutnya footstep terletak tepat di bawah rider, kaki jadi lebih sigap.

Tinggi jok 808 mm, test rider dengan postur badan 170 cm dan bobot 60 kg masih dapat menapakkan kaki walaupun agak jinjit.

Baca Juga: Royal Enfield Himalayan, Moge 411 Cc, Digas Top Speed Mentok Segini

DAB/otomotifnet.com
Posisi duduk di Interceptor 650, cukup santai kan?

Akan pas apabila disandingkan dengan sepatu boots. Hanya saja, jok untuk pengendara tergolong sempit, untung busanya empuk, nyaman untuk diduduki dalam perjalanan panjang.

Namun, bobot 202 kg (kerb) Interceptor memang tidak bisa dibohongi. Ketika mendirikan motor dari posisi pakai standar samping sudah terasa berat.

Bahkan lebih berat dari menegakkan Himalayan dan Classic series. Kaki dan tangan harus sigap apabila tidak ingin jatuh ke samping.

Ketika sudah jalan, paduan suspensi depan teleskopik (diameter as 41 mm) travel 110 mm dengan sok belakang ganda dengan travel 88 mm, dapat meredam getaran di semua kondisi jalan dengan baik.

DAB/otomotifnet.com
Besi kecil di Interceptor 650 ini untuk mencegah kaki kena sengat panas mesin

Sok belakang juga dilengkapi dengan reservoir gas terpisah dan dapat disetel preload 5 tingkat.

Sasis twin cradle tubular steel frame yang dipakai, ternyata dikembangkan dengan bantuan Harris Performance dari Inggris.

Dipakai buat cornering, terasa betul tingkat kematangan development sasis. Tidak ada gejala flexing serta bodi motor tetap stabil.

Penggunaan ban Pirelli Phanton Sportcomp sebagai standar agaknya juga turut menyumbang grip saat bermanuver.

DAB/otomotifnet.com
Jok dan tangki Interceptor 650 termasuk ramping

Baca Juga: Honda PCX160 Diadu dengan Yamaha NMAX 155, Mesin Lebih Bertenaga Mana?

Rasa berat di awal ketika menegakkan motor langsung sirna, meski tetap tidak selincah sportbike.

Dan tentu saja, selap-selip di antara mobil tidak semulus menggunaan skutik.

Dimensi besar ditambah setang yang lebar mengganggu manuver di tengah kemacetan.

Rawan mentok kaca spion mobil. Belum lagi knalpot standar berukuran massif yang ada di kanan-kiri motor.

Buat berboncengan, tidak ada complain dari penumpang. Hal ini karena joknya lebar dan empuk.

Selain itu, ukurannya juga panjang jadi tidak sampai dempet-dempetan.

Sebagai catatan, meski nyaman meredam benturan dan stabil dibawa menikung, suspensi depan masih terasa keempukan saat dibawa high speed riding.

DAB/otomotifnet.com
Royal Enfield Interceptor 650

Muncul gejala chatter atau goyang berlebih di suspensi depan, terutama saat kondisi jalan bergelombang. 

Tapi secara overall Interceptor ini memang tergolong nyaman!