Buktinya, gelar konstruktor bisa diraih di MotoGP 2020 ini.
Sayangnya, pembalap Ducati seolah sudah berbagi kuota kompetitif di tiap balapan.
"Motor Ducati sangat kompetitif, pada dasarnya, kami bertarung untuk podium di semua Grand Prix, kecuali di Aragon dan Valencia saja," sambungnya.
"Tapi sayangnya kesuksesan ini terbagi dalam 5 pembalap berbeda. Artinya kami tidak konsisten untuk 1 pembalap saja," tegas Ciabatti.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Didepak Dan Diganti Cal Crutchlow, Bos Yamaha Sebut Ada Yang Tidak Rela
Jadi kunci kegagalannya adalah tidak adanya pembalap yang cukup konsisten di tiap balapan.
Andrea Dovizioso yang biasanya jadi andalan juga tak bisa konsisten dalam tiap balapan.
"Jadi terbukti bahwa GP20 sangat kompetitif. Tapi karena beberapa sebab kami tak bisa tampil di atas dengan hanya 1 pembalap. Tahun ini konsistensi lebih penting dari appaun," sambungnya.
"Padahal konsistensinya hanya dibutuhkan dalam 14 balapan saja dan itu cukup pendek. Joan Mir bisa membuat poin lebih banyak dan dia jarang bertarung untuk posisi pertama. Dia bisa mengatur dirinya agar tetap di top 5, bahkan meski start dari belakang," jelas Cabatti.
Selain itu, masalah teknis juga jadi kendala dimana beberapa pembalapnya harus keluar balapan saat berada di baris depan.