Valentino Rossi Pernah Dikecam Karena Selebrasi Podium, Disebut Aksi Pelecehan

Rezki Alif Pambudi,Irsyaad Wijaya - Jumat, 29 Januari 2021 | 11:30 WIB

Valentino Rossi di perayaan podium MotoGP Qatar 2018 (Rezki Alif Pambudi,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Valentino Rossi pernah mendapat kecaman keras akibat ulahnya saat selebrasi di podium.

Bahkan aksi tersebut disebut masuk kategori pelecehan terhadap wanita.

Tepatnya pada gelaran MotoGP Qatar 2018 lalu, saat Rossi meraih podium ketiga, (18/3/18) silam.

Saking gembiranya, The Doctor menyemprot sampanye ke salah satu perempuan yang menjadi model di podium.

Baca Juga: Targetkan Juara Dunia 2021, Bos Tim Petronas Yamaha Tak Jagokan Valentino Rossi

Twitter / @YamahaMotoGP
Selebrasi Valentino Rossi di MotoGP Qatar 2018

Padahal, tindakan tersebut dilarang keras di negara Qatar.

Menyemprot sampanye ke tubuh perempuan dianggap sebagai tindakan tidak sopan, bahkan bisa disebut pelecehahan.

Sontak hal itu membuat Valentino Rossi kaget dan mimik mukanya pun berubah.

"Aku minta maaf, tidak ada yang memberitahuku bahwa itu tak boleh dilakukan di sini," kata Rossi menjawab nasihat Marquez saat itu, dilansir dari Tuttomotoriweb.

Seharusnya, kesalahan The Doctor itu adalah tanggung jawab tim Movistar Yamaha.

Tim Movistar Yamaha harus segera memberi klarifikasi dan meminta maaf setelah kejadian tersebut.

Bahkan media Spanyol, El Periodico de Catalunya, mengecam keras aksi yang dilakukan Valentino Rossi.

"Gestur Valentino Rossi sangat jelek, benar-benar dilarang, tidak mencerminkan teladan," kata salah satu narasumber yang tak mau disebutkan namanya.

Baca Juga: Valentino Rossi Pesimis Dengan Motor Yamaha, Tak Akan Banyak Berubah di MotoGP 2021

Twitter/ MickaelTripet
Ekspresi Valentino Rossi di atas podium MotoGP Qatar 2018


"Tentu kami menolak itu, tapi jelas sebenarnya Valentino tidak tahu bahwa itu dilarang," sambungnya.

Media Spanyol itu juga berani menyebut, bahwa tidak ada yang berani menggugat Valentino Rossi.

Seakan, MotoGP sendiri melindungi The Doctor.

"Tidak ada skandal, tidak ada kontroversi, barangkali karena itu adalah Valentino Rossi yang tidak akan tersentuh, ikon balapan ini dan orang yang sudah menandatangani kontrak sampai 2020, yang dihormati di semua paddock," tulis media Spanyol itu.

El Periodico de Catalunya juga membandingkan tingkah Rossi dengan yang pernah dilakukan Lewis Hamilton di GP China.

Bedanya, Lewis Hamilton mendapat kritikan tajam dan media membuat isu tersebut menjadi besar.

Biar begitu, media Spanyol itu paham Valentino Rossi memang tidak tahu dan sudah menyesalinya.

Selain itu, penyemprotan sampanye saat podium pernah dilarang di MotoGP Qatar.

Baru di 2014, MotoGP Qatar memperbolehkan penyemprotan sampanye, tapi tanpa kandungan alkohol.