Otomotifnet.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu memaksa industri melakukan pengalihan (shifting) jauh lebih cepat dari perkiraan orang.
Perubahan kebiasaan dari transaksi offline ke online telah mendorong industri logistik dan kurir bertumbuh sangat signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal III 2020, bisnis transportasi dan pergudangan tumbuh 24,28%.
Di sisi lain, data Kementerian Keuangan menyebutkan, segmen logistik di tahun 2020 relatif stabil.
Baca Juga: Diskon Rp 80 Juta Isuzu ELF NLR 55 Microbus, Cocok Buat Usaha Travel
Transaksi pembelian lewat e-commerce naik 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi dengan nilai transaksi naik 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun.
Kondisi tersebut mendorong Isuzu sebagai salah satu produsen kendaraan komersial di Indonesia, untuk lebih proaktif dalam memberi pelayanan purna jual.
Sehingga kegiatan bisnis pelanggan korporasi khususnya di bidang logistik dan kurir tetap terus berjalan.
Malah, pihak Isuzu aktif melakukan jemput bola dalam memberi layanan servis di tempat konsumen. Lewat cara ini, diharapkan kinerja konsumen tetap terjaga dan lebih efesien.