Otomotifnet.com - Berselang 3 hari setelah launchingnya di Jumat (5/2/2021), PT Astra Honda Motor (AHM) langsung menyelenggarakan sesi test ride All New Honda PCX 160 di AHM Safety Riding & Training Center di Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Seperti apa karakter mesin baru yang digunakan PCX 160, pasti banyak yang penasaran dengan performanya dan apakah masih gredek?
Seperti kita tahu, dapur pacu yang digunakan total baru, generasi eSP+.
“160 cc 4 katup, lebih bertenaga namun tetap irit bahan bakar dan ramah lingkungan,” terang Ade Muhajir, Technical Service Division AHM.
Baca Juga: Honda PCX 160 Punya Fitur HSTC, Begini Fungsi dan Cara Kerjanya
Sesuai kapasitas mesinnya, maka tak heran sejak masih gosip namanya lebih tenar sebagai PCX 160.
Walaupun kapasitas asli hanya 156,9 cc (157 cc) yang didapat dari ukuran piston 60 mm dan langkah 55,5 mm.
Bukan cuma kapasitas, mesin baru ini juga punya rasio kompresi tinggi, 12:1.
Termasuk throttle body juga membesar jadi 28 mm, lebih besar 2 mm dari PCX 150.
Yang didukung pula konstruksi filter udara baru yang aliran udaranya lebih terarah dan jalur lebih besar.
Kemudian, sistem pelumasan dan pendinginan pun ada yang baru, salah satunya ada oil jet.
Piston oil jet bertugas menyemprot oli ke bagian belakang piston, sehingga lebih dingin dan bisa mencegah knocking.
Tensioner lifter stoper pun baru, jadi tipe hidraulik. Laher crank shaft pun tipe baru, jenis roller bearing.
Baca Juga: Honda PCX 160 Penonjok Tensioner Ketengnya Tanpa Per, tapi Diisi Ini
“Bisa mengurangi defleksi crank shaft akibat gaya inersia dan energi pembakaran saat putaran tinggi, dan mengurangi getaran dan noise,” terang Ade.
Dengan berbagai perubahan di atas, tak heran secara performa naik cukup signifikan dibanding generasi sebelumnya.
Tenaga maksimal All New PCX 160 15,8 dk di 8.500 rpm dan torsi 14,7 Nm di 6.500 rpm.
Buat perbandingan, PCX 150 tenaga hanya 14,5 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm di 6.500 rpm.
Bagaimana impresi mesinnya? Pertama, mesin baru ini terasa minim vibrasi, halus!
Lalu saat tarikan awal dorongan tenaga tak terlalu mengentak, berisi namun kalem, tampaknya CVT pakai roller berat.
Namun, ketika putaran mesin dan kecepatan meninggi dorongan tenaga dan torsinya terasa kuat khas mesin overbore.
Di lintasan tak terlalu panjang, kecepatan sudah dapat 90 km/jam.
Apakah terasa gredek? Sama sekali tak terasa. Namun perlu dicatat, yang dites merupakan motor baru, odometer baru kisaran 250 km.
Sementara itu, kasus gredek yang dijumpai di PCX 150 atau skutik lain akan muncul setelah pemakaian di atas 1.000 km.
Jadi apakah PCX 160 ini akan juga gredek atau malah lebih baik? Untuk menjawabnya tunggu nanti setelah kami lanjutkan pengetesannya.
Tentu sekalian mengukur top speed, catatan akselerasi juga konsumsi bensinnya.