Otomotifnet.com - Beberapa minggu ini, sebagian wilayah di Indonesia mengalami intensitas hujan yang cukup deras.
Derasnya hujan ini membuat beberapa daerah terdampak banjir yang cukup beragam, mulai dari banjir ringan sampai yang setinggi mobil!
Meski begitu, aktivitas beberapa pengendara harus tetap dilaksanakan, mau tidak mau harus menerobos banjir.
Tapi hati-hati, karena tidak semua banjir dapat dilewati dengan aman, karena akibatnya cukup fatal jika sampai masuk ke area mesin.
Baca Juga: Motor Terendam Banjir, Pemilik Tak Perlu Panik Sensor Injeksi Rusak Parah, Ini Solusinya
Namun jika terpaksa melewati jalan yang sudah digenangi banjir, ada beberapa kriteria yang perlu diketahui untuk memastikan motor tetap aman melewati banjir tersebut.
“Bila kondisi banjirnya di atas knalpot sebaiknya mesin tidak dihidupkan, didorong saja,” saran Hariadi, Assist to Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Karena sangat riskan memaksa mesin hidup dengan kondisi terendam air."
"Riskan air masuk tersedot ke ruang bakar, bisa terkena water hammer. Kalau tinggi air di bawah knalpot atau setengah roda kemungkinan masih bisa dilalui,” imbuhnya.
Selain melihat knalpot, lihat juga throttle body atau karburator pastikan masih menggunakan saringan udara standar atau belum open filter, ini mencegah air masuk lebih banyak ke ruang bakar.
Maka perlu juga perhatikan letak air intake, atau lubang masuknya udara, jangan sampai ketinggian air sudah mencapainya.
Baca Juga: SPBU Terendam Banjir, Cara Cek Tangki Pendam Tercampur Air atau Tidak Gimana?
“Pada saat melalui banjir pun rpm atau gas tidak boleh rendah, harus terus idle agak tinggi agar air tidak terhisap masuk dari knalpot."
"Kalau batas knalpot biasanya sama dengan air intake, amannya di bawah knalpot,” wantinya.