Otomotifnet.com – Selama 2020, para pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) porsi latihannya jadi kurang maksimal. Karena harus mengikuti arahan protokol kesehatan dan ketentuan lainnya.
Meski demikian, mereka tetap melakukan latihan fisik seperti arahan pelatihnya dan tetap dipantau oleh pelatih.
Masing-masing pembalap punya porsi latihan yang berbeda-beda, demikian juga dengan target yang ditetapkan.
“Tapi, tujuannya sama. Untuk menjaga fisik kita supaya tidak drop,” ungkap Rheza Dhanica Ahrens, pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT).
Pembalap yang akan berlaga di kelas SS600 kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) ini bilang kalau latihan cardio yang sangat ditekankan.
“Latihan fisik ini sangat penting, karena sekali fisik kita drop, maka akan sulit lagi untuk bisa bugar lagi. Jadi memang harus benar-benar dijaga,” tambahnya.
Ditambahkan oleh Mario SA, dengan latihan cardio sangat banyak manfaatnya.
“Latihan itu tidak hanya bikin kita punya stamina kuat saja. Karena pas balap kan panas dan pressure tinggi. Jadi kalau latihannya tidak serius bisa cepat capek,”
“Selain itu, dengan latihan cardio juga bikin kita tetap fokus. Ini juga penting, apalagi pas fight untuk di depan,” sebut Mario yang tahun ini balap di FIM CEV Moto3 di Eropa.
Sementara itu, pembalap juga banyak latihan pakai sepeda, baik yang ‘bergerak’ maupun statis.
“Kalau yang outdoor, bisa lebih ke latihan fisik dan ketahanan, jarak juga panjang. Kalau yang statis, biasanya tidak lama-lama,” jelas pembalap kelahiran Madiun, Jatim ini.