Otomotifnet.com - Diskon PPnBM bikin penjualan meningkat.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM), APM dan pabrikan Daihatsu di Indonesia pun merespons dengan meningkatkan produksi mobil.
Namun peningkatan ini enggak bisa dilakukan dengan cepat karena perlu banyak persiapan.
Stephanus Surya, Planning and Control Department Head ADM mengungkap strategi peningkatan produksi.
Baca Juga: Daihatsu Banjir Pesanan, Sales Enggak Ngepush Jualan, Stok Bakal Naik Di Juli
"Planing produksi ADM bulan ini ramai oleh demand yang naik," ujar Stephanus Surya dalam tanya jawab virtual dengan media (16/4/2021).
"Butuh waktu untuk memenuhi kenaikan demand yang drastis," lanjutnya.
Ia lantas membeber skema supply komponen di ADM sebagai berikut.
Local supplier parts 92% ada 1.548 supplier, multi source parts 6%, ada 101 supplier dan Japan source parts 2% ada 34 supplier.
Suplai tersebut kemudian masuk 5 pabrik ADM: stamping, engine, casting, sunter assembly dan karawang assembly plant.
Unit jadi lantas disebar ke 255 outlet.
Untuk meningkatkan produksi, pihaknya melakukan konsep 3P.
"Kami lakukan konsep 3P. Pertama People, penambahan kualitas dan kuantitas, kami liat permintaan yang meningkat saat ini, bikin Task Force, tim khusus yang melakukan improvement secara kaizen"
Baca Juga: Daihatsu Ayla Ban Kempis, Buka Baut Didatangi Pemotor Tanya Alamat, Rp 500 Juta Lenyap
"Kedua strategi Production facility, penambahan jig welding, modifikasi dari yang sudah ada sehingga dapat menekan cost investasi"
"Lalu menambah robot painting. Painting ini punya standar tinggi, sebanyak 20% produk kami ekspor ke Jepang"
"Robot mempercepat proses dan kualitas produk, dapat menambah volume suplai kami, mengurangi beban kerja karyawan dan menjaga protokol kesehatan"
"Juga selaras program pemerintah saat ini yakni industri 4.0," papar Stephanus Surya.
Adapun yang ketiga, Part Control.
"Safety stock dari 5 hari jadi 14 hari, supaya produksi kita lebih stabil, realtime shipment monitoring. Kita sering denger problem di pengiriman, kontainer, bencana alam. Dengan menambah stok ini, kita manaje supaya lebih stabil"
Selanjutnya, ia menunjukkan hasil Special Action tadi berupa perubahan tact time. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu unit mobil.
"Hasil special action, tact time 1,55 menit jadi 1 mobil (2019), menjadi 3,1 menit (2020/sesudah Covid). Kita targetkan menjadi 1,9 detik (April dengan 3P Project)"
"Kapasitas 530 ribu unit (2019) jadi 330 ribu unit (2020). Dengan 3P Project, April 2021 jadi 460 ribu unit"
"Jadi, meski penjualan naik 2 kali lipat, produksi enggak bisa naik 2 kali lipat karena ada waktu persiapan. Nah kami berusaha mempersingkat waktu persiapan tersebut," pungkas Stephanus Surya.