Kunci Momen Tak Boleh Asal Pakai Bila Ogah Pembacaan Torsinya Ngaco

Andhika Arthawijaya,Raspatidana - Rabu, 28 April 2021 | 23:40 WIB

Ilustrasi kunci momen manual dan digital (Andhika Arthawijaya,Raspatidana - )

Otomotifnet.com - Di pasaran ada bermacam-macam jenis kunci momen, namun umumnya dibagi menjadi dua, yaitu micrometer (manual) dan digital.

Bengkel wajib punya alat ini, baik workshop motor maupun mobil, bila ingin hasil pengecangan baut atau mur pada kendaraan, terhindar dari masalah.

Nah, perbedaan antara kunci momen micrometer (manual) vs digital, “Hanya ada di cara penyetelannya saja,” paparRuliSantoso, Quality Control Inspector PT Altama Surya Tekiro selakudistributor perkakas merek Tekiro.

Kalau yang manual, lanjut Ruli, akan berbunyi “klek” ketika pengecangan mur atau baut sudah mencapai torsinya.

Baca Juga: Cover Silinder Head Kijang Innova Rawan Pecah, Proses Pasang Baut Wajib Pakai Ini

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi penggunaan kunci momen untuk mengencangkan mur atau baut

Sedangkan yang digital akan mengeluarkan suara “beep” secara bertahap mirip seperti suara sensor parkir mobil.

“Kalau sudah bunyi tandanya sudah mentok alias mencapai torsi yang diinginkan. Jadi tidak bisa diputar lagi,” jelas Ruli.

Oiya, khusus yang digital diperlukan baterai ukuran AA sebanyak dua buah untuk sumber listriknya.

Nah, meski fungsinya terlihat simple hanya untuk mematok hasil pengencangan baut atau mur, namun ternyata penggunaan kunci momen ini ada aturannya, bila ingin pembacaan torsinya tetap akurat.