Otomotifnet.com – Marc Marquez belum sembuh benar dari insiden tahun lalu ketika terjatuh saat MotoGP Spanyol di Jerez (19/07/2020).
Ketika melaksanakan MotoGP Jerez tahun ini (02/05/2021) pembalap Repsol Honda tersebut kembali terjatuh dua kali, saat FP 3 dan sesi Warm Up.
Dirinya terjatuh di tikungan 7 dan terhempas ke air fence. Pembatas sirkuit yang berada di depan tumpukan ban. Menahan badan pembalap yang terjatuh supaya tidak menabrak tumpukan ban.
“Itu kecelakaan yang sangat besar, terutama impact saya ketika menghantam air fence. Tapi terima kasih kepada air fence, karena keberadaannya, saya masih bisa balap,” ungkap Marc Marquez.
Baca Juga: Valentino Rossi Terseok di Warm up MotoGP Spanyol 2021, Marc Marquez dan Pol Espargaro Crash
Bukan hanya Marc Marquez saja yang terjatuh dan menghantam air fence, Pol Espargaro juga ikut-ikutan.
Menyikapi hal tersebut banyak pembalap yang berkomentar, bukan saja mengenai sirkuit Jerez, tapi juga teknologi dan kecepatan motor.
“Saya rasa, runoff area di sirkuit Jerez ini tidak cukup untuk motor MotoGP,”
“Tapi ini jadi cerita lama yang akhirnya kita juga tahu. Tidak ada perubahan yang dilakukan sirkuit sampai sesuatu terjadi,”
“Inilah yang membuat saya marah, karena kami semua berada dalam limit tertinggi,” komentar Joan Mir, dari Team Suzuki Ecstar.
Beda lagi dengan komentar yang dilontarkan oleh Aleix Espargaro tentang sirkuit dengan panjang sekitar 4,4 kilometer tersebut.
Baca Juga: Hasil Latihan 2 MotoGP Jerez, Bagnaia Pecundangi Quartararo, Aleix Memikat
“Saya tidak habis pikir dengan pengelola sirkuit Jerez. Apakah harus menunggu dua kejadian besar (Marc dan Pol) dulu baru bisa bereaksi terhadap safety sirkuit,”
“Di komisi keselamatan, kami membicarakan hal ini. Saya pikir, mereka akan mulai membuatnya semua lebih baik, tapi saya rasa mereka mulai perbaikan tahun depan satu atau dua tikungan,”
“Kemudian, tahun berikutnya akan ada perubahan lagi. Kita harus meningkatkan tingkat keamanan di trek ini,” sebut Aleix Espargaro.
Sementara itu, Marc Marquez justru lebih menyikapi tentang teknologi dan kecepatan motor di lintasan.
Baca Juga: Sirkuit Jerez Bukan Sahabat Baik Untuk Alex Rins, Ini Bukti-buktinya
“Teknologi motor selalu berkembang. Setiap pabrikan ingin menjadi yang tercepat. Itu jadi hal yang normal di balap,”
“Kemudian berkembang lagi sisi aerodinamika yang membuat motor makin kencang,”
“Dilanjutkan ada holeshot yang membuat bagian belakang lebih rendah sehingga motor lebih stabil,”
“Selanjutnya bagian depan yang bisa lebih rendah di trek lurus. Efeknya, kecepatan semakin tinggi, kestabilan juga baik. Sebenarnya ini juga harus jadi perhatian,” komentar juara dunia 8 kali tersebut.
Marc juga menambahkan, “Apakah kita perlu holeshot? Atau apakah kita perlu sampai 362 km/jam? Rasanya tidak perlu. Kalau memang ke arah sana, semua sirkuit di dunia akan jadi semakin kecil,” tegas pemilik nomor 93 tersebut.
Pengembangan memang seperti bumerang. Bisa menguntungkan pabrikan karena punya motor kencang, tapi juga merugikan karena jadi terlalu kencang di sirkuit.
Baca Juga: Pembalap Tim ‘Indonesia’ Ini Menang di Jerez, Persembahkan Untuk Mantan Bos
Sementara sirkuit juga tidak bisa secepat pabrikan melakukan ubahan di tingkat keamanan.