"Jadi itu sangat sulit tapi sayang sekali memang terjadi seperti itu. Alpinestars sudah mencari tahu apa yang terjadi karena pada akhir balapan sangat sulit menarik zipper-nya seperti biasanya," sambungnya.
Barulah usai balapan Quartararo bisa menarik zipper-nya lagi ke atas dan menutup dadanya yang terbuka.
"Aku hanya mencoba melaju dengan normal, karena tak mudah melaju dengan baju terbuka seperti itu apalagi di akhir trek lurus, kau rasanya seperti akan terlempar mundur. Aku hanya berpikir bagaimana bisa mempertahankan podium," lanjutnya.
Quartararo-pun menilai tak seharusnya mendapat penalti karena baju balap itu.
"Kupikir penalti sebelumnya sudah sangat cukup. Bisa dikatakan kami mengakhiri balapan dan semua orang aman. Kupikir tak pantas memberikan penalti lain karena balapannya sudah berakhir," jelasnya.