Dalam penyelidikan tersebut, Jodie mangungkapkan bahwa mobil tersebut memang melakukan perawatan di dealer resmi BMW pada rentang 2011 sampai 2017, atau saat masih ter-cover dalam masa garansi resmi.
"Pertama, tidak ada masalah teknis pada BMW 535i GT milik pelanggan yang tercatat dalam sistem BMW sejak saat serah terima ke pelanggan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2017," kata Jodie.
"Artinya selama periode BMW Service Inclusive 5 tahun dan BMW Repair Inclusive selama 2 tahun, kendaraan BMW 535i GT milik pelanggan berkinerja sangat baik," lanjutnya.
Ia pun menambahkan, mobil milik konsumen tersebut tercatat terakhir kali melakukan perawatan di dealer resmi pada tanggal 18 Oktober 2017.
Hingga 19 Juni 2020 atau tanggal dimana BMW 535i GT milik Yusman mengalami insiden mati mendadak, mobil tersebut tak pernah lagi melakukan perawatan di dealer resmi.
Baca Juga: BMW Digugat Konsumen Gara-gara Mesin 535i Gran Turismo Mati Mendadak, YLKI Angkat Bicara
Oleh sebab itu, BMW Indonesia mengaku tak memiliki data lanjutan terkait masalah pada mobil tersebut.
"Sayangnya BMW Indonesia tidak mungkin untuk menyelidiki dan memahami secara lengkap dan akurat kondisi kendaraan BMW yang bersangkutan serta track recordnya," jelasnya.
"Ketika masalah terjadi pada Juni 2020, BMW 535i GT sayangnya ditangani oleh bengkel servis non-resmi, termasuk di dalamnya melibatkan pembongkaran mesin," tambahnya.
Saat ini, Jodie mangaku BMW Indonesia tengah berkoordinasi erat dengan semua pihak terkait untuk memberikan solusi terbaik bagi pelanggan.
Saat disinggung soal langkah yang akan diambil BMW Indonesia dalam menangani kasus ini, Jodie mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu jadwal sidang lanjutan.
Baca Juga: Ikut Kena Gugatan, Bengkel yang Bongkar Mesin BMW 535i Gran Turismo Mati Mendadak Bilang Begini