Campur Oli Beda Merek Sah-sah Saja, Pakar Sebut Spesifikasi SAE dan API Jadi Syarat Penting

Naufal Shafly,Ignatius Ferdian - Rabu, 30 Juni 2021 | 22:45 WIB

Proses ganti oli mesin (Naufal Shafly,Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Oli dengan beragam merek banyak ditawarkan di pasaran saat ini.

Karena banyaknya pilihan sering bikin pemilik kendaraan jadi sering menggonta-ganti merek oli sampai dapat yang cocok.

Namun yang jadi pertanyaan, boleh atau enggak mencampur oli beda merek? Lalu, apa bahayanya?

Menjawab hal ini, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan penjelasannya.

Menurutnya, sebenarnya sah-sah saja mencampur oli beda merek, asalkan spesifikasinya sama.

Baca Juga: Mobil Jarang Pakai, Ganti Oli Mesin Mengikuti KM Atau Batasan Waktu?

"Yang harus diperhatikan adalah spesifikasi SAE-nya dan API-nya," ujar Prof Yus saat dihubungi beberapa waktu lal.

"Kalau SAE-nya sama, API-nya juga sama, apalagi jika keduanya sudah tersertifikasi SNI, itu seharusnya (kandungan) kedua merek olinya mirip, kinerjanya juga mirip," tambahnya.

Menurut pria yang akrab disapa Yus ini, yang berbahaya adalah mencampur oli synthetic dengan oli mineral, karena kandungan di dalamnya sangat berbeda.

"Enggak akan kompetibel. Bisa ngerusak mesin yang ada kalau dicampur antara oli synthetic dengan oli mineral," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, pada dasarnya mencampur oli beda merek sangat tidak direkomendasikan.

Baca Juga: Ruang Bakar Mesin Diesel Berkarat, Telat Ganti Oli Jadi Penyebab Awal, Ini Penjelasannya

Alasannya, meski spesifikasi olinya sama, tetapi masing-masing merek punya kandungan aditif yang berbeda-beda.

"Aditif itu kalau di pelumas ada 9, jadi dikhawatirkan masing-masing aditif dari merek oli tidak kompetibel satu dengan lainnya. Karena dari 9 aditif itu, komposisinya bisa beda, unsur kimianya beda, yang ada nanti malah jadi masalah," tuturnya.