Mesin Sering Overheat? Cek Bagian-Bagian Ini, Poin Terakhir Paling Sering Terjadi

Andhika Arthawijaya - Jumat, 9 Juli 2021 | 16:51 WIB

Ilustrasi mesin mobil mengalami overheat (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Mesin panas berlebih alias overheat, bisa terjadi lantaran suhu mesin kendaraan meningkat drastis akibat suhu pembakaran tidak bisa didinginkan secara optimal.

Kalau dibiarkan, bisa fatal akibatnya, yakni mesin kendaraan bisa mati total dan resiko terburuk menimbulkan kerusakan komponen di dalam mesin.

Antara lain piston terkunci atau macet yang membuat dinding silider dan dinding piston baret-baret, klep bengkok akibat pemuaian, hingga cylinder head melenting.

Sebetulnya, banyak hal yang dapat menyebabkan mesin panas (overheat) yang terkadang kita anggap sepele. Apa saja itu?

Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Mesin Overheat, Tapi Air Radiator Masih Penuh

1. Tutup Radiator Rusak atau Tidak Sesuai Spesifikasi

Randy / OTOMOTIF
Tutup radiator rusak atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan mesin overheat

Soal ini, biasanya lantaran usia pakai, disebabkan oleh salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet, kondisinya sudah getas karena terkena panas coolant, sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.

Jika komponen ini hendak diganti, pastikan spesifikasi radiator cap sesuai dengan bawaan pabrik.

Jika tidak sesuai, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas.

Hal ini bisa menyebabkan engine overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.

2. Radiator Tersumbat

Banyak kasus penggunaan cairan radiator selain coolant dalam waktu lama, menyebabkan radiator rentan tersumbat.

Tersumbatnya saluran radiator ini biasanya diakibatkan oleh penumpukan kerak atau kotoran kisi-kisi radiator.

Kerak atau kotoran ini muncul lantaran terjadinya korosi pada komponen berbahan logam di dalam saluran radiator.

“Hindari menggunakan air biasa untuk radiator. Memang efeknya tidak langsung menimbulkan kerak karat, tapi lama-lama kerak karat akan terbentuk dan bisa menyumbat radiator,” saran Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang bermarkas di Solo, Jawa Tengah.

Masmun Sukses Motor
Ilustrasi bagian dalam radiator mulai tersumbat oleh kerak karat akibat pemakaian air biasa

Baca Juga: Begini Proses Mengganti Cairan Radiator yang Aman Dari Air Biasa ke Coolant

Masmun Sukses Motor
Ilustrasi saluran radiator APV keluaran 2005 yang mampet oleh kerak karat

3. Kebocoran Radiator

Seperti sudah disinggung di atas, kandungan oksigen dalam air bila bertemu dengan logam, akan terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan korosi.

Karena korosi tersebut, komponen radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran.

Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan.

Kalau coolant tidak mendinginkan mesin dalam waktu yang lama, artinya mesin dalam keadaan yang panas, maka bisa terjadi overheat.

Iman Firman/GridOto.com
Ilustrasi radiator bocor

Kalau sudah rusak atau menurun performanya, radiator tak akan bisa menjaga suhu mesin dengan baik. Ini yang mesti diantisipasi dengan segera.

“Servis atau perbaikan bisa saja dilakukan, kalau radiatornya menggunakan bahan kuningan pada bagian kepala atau sisi ujung. Ini pun dengan cara dilas atau ganti kepalanya,” terang Anwar Lubis dari bengkel Ridho, spesialis radiator di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun kalau radiator mobil berbahan plastik pada bagian water tank, tak bisa diperbaiki dengan cara dilas. Walhasil mesti lakukan penggantian.

4. Motor Fan (kipas) Mati Atau Lemah

Dok. OTOMOTIF
Motor fan rusak dapat menimbulkan mesin overheat

Baca Juga: Motor Fan Rusak, Awas Bila Ganti Barang Palsu, Mobil Bisa Terbakar!

Untuk mendinginkan radiator, membutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan.

Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.

Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin.

Akibatnya, suhu di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.

Kalau motor kipas atau motor fan ini kondisinya lemah atau tidak optimal, maka fungsi pendinginan radiator oleh kipas juga tidak akan bekerja dengan baik.

Ada beberapa gejala kalau kipas radiator atau motor kipasnya lemah.

Paling kentara jelas adalah menyalanya indikator suhu mesin yang menunjukan kondisi mesin overheat. Baik saat kondisi jalan macet atau berjalan pelan.

Namun suhu mesin kembali normal (turun) ketika mobil melaju pada kecepatan di atas 50 km/jam.

5. Sering Telat Ganti Oli Mesin

Istimewa/Soewandi
Waspada serangan oil sludge bila sering telat ganti oli mesin

Baca Juga: Mesin Overheat, Wajib Lakukan Ini Jika Tak Mau Kejadian Lagi!

Oli mesin yang sudah lama tidak diganti, biasanya akan menguap karena panas mesin kendaraan.

Jika tidak rajin kita pantau lewat dipstick oli, bukan tidak mungkin mesin jadi kekurangan pelumasan, yang dapat mengakibatkan gesekan kasar antar komponen mesin.

Nah, gesekan kasar tersebut dapat menyumbangkan panas di ruang bakar mesin.

Lebih parah lagi kalau oli mesin sampai habis (kosong), bisa-bisa mesin tidak dapat menyala karena komponen pada mesin kendaran akan menempel satu dengan yang lainnya.

“Atau bisa juga olinya mengental karena sudah tidak mampu menahan oksidasi akibat kelamaan dipakai, sehingga terjadilah oil sludge.”

“Ini juga bisa menyebabkan mesin overheat, karena dapat menyumbat saluran pelumasan di dalam mesin,” tukas Sumarno yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki.

Penjelasannya begini, jika sirkulasi pelumas tidak lancar atau bahkan mampet, sudah pasti gesekan atau friksi pada komponen bergerak di dalam mesin tidak dapat terlumasi dengan baik.

Gesekan atau friksi yang tidak terlumasi dengan baik ini tentunya akan menimbulkan panas tinggi pada mesin.

Baca Juga: Hati-Hati Bila Mesin Sering Overheat, Bisa Alami Komplikasi Ini!

Istimewa
Ilsutrasi oil sludge di kepala silinder akibat sering telat ganti oli

Meski sistem pendinginan mesinnya bekerja normal, namun panas yang terlalu tinggi tadi dapat menyebabkan mesin overheat, bahkan bisa ngejam.

“Kami sering menangani mobil konsumen yang mengalami oil sludge ini sampai indikator olinya nyala, dan mesinnya sering overheat. Padahal tidak ada masalah pada sistem pendinginnya,” tutur Sumarno.

Begitu coba diflushing dan karter olinya dibuka, “Oli mesinnya sudah kayak bubur, gimana gak mau mampet sirkulasi olinya,” imbuhnya.

Wooww.. tuh jangan sampai sering telat ganti oli ya sob!