30 Tahun OTOMOTIF: Hendriansyah, Si Kuncung Sang Dewa Road Race

Antonius Yuliyanto - Jumat, 9 Juli 2021 | 19:00 WIB

Hendriansyah, sang dewa road race nasional (Antonius Yuliyanto - )

 

Tahun 1997 Hendri juga masih di kelas pemula, tetap ngegas Suzuki namun ketambahan motor batangan 150 cc, RG-R.

Dan di tahun 1997 ini Hendri berhasil meraih gelar juara nasional kelas pemula. Yang merupakan gelar pertama dari sekian banyak yang dikoleksi sepanjang karirnya.

Setelah juara nasional, di 1998 Hendri naik kelas Seeded B sekaligus direkrut oleh tim pabrikan Yamaha Indonesia.

“1998 masuk Seeded B dan pindah ke Yamaha Indonesia pakai motor Daytona, dan kembali juara nasional,” jelas Hendri yang kala itu satu tim dengan Ahmad Jayadi.

Baca Juga: 30 Tahun OTOMOTIF : Asep Hendro, Dari Dagang Knalpot Keliling Hingga Go Internasional

Dok OTOMOTIF
Hendriansyah saat memperkuat tim Yamaha Indonesia

Bahkan juara nasional 2 kelas sekaligus, yaitu Seeded B Underbone 110 cc dan Sport Tune Up 150 cc Seeded A.

Pada 1999 Hendri naik kelas ke Seeded A dan masih bersama Yamaha Indonesia, pria yang juga punya julukan kuncung ini kembali mengukir gelar juara nasional Underbone 110 cc dan peringkat III Sport Tune Up 150 cc Seeded A.

Setelah itu, di tahun 2000 Hendri memilih keluar dari tim pabrikan Yamaha Indonesia, karena lebih memilih pinangan dari tim Inter Biru CMS milik Koh Apeng alias Edwin Bongso.

Kepindahan ini ternyata didasari dengan beberapa pertimbangan, ”Posisi di tim Yamaha Indonesia memang orang memandang pabrikan, tapi saya waktu itu ditawari sama CMS, Koh Apeng, dengan ada nilai kontrak (yang lebih besar), motornya saya lihat juga lebih kompetitif, juga diajak main Asia, jadi programnya lebih menarik CMS waktu itu (dibanding Yamaha Indonesia),” papar putra ketiga Sudirman Bawarie ini.

Dok OTOMOTIF
Inter Biru CMS, salah satu tim yang juga pernah diperkuat Hendriansyah