Otomotifnet.com - Selain membutuhkan baterai dan dinamo, mengkonversi motor bensin menjadi motor listrik juga membutuhkan controller.
Bisa dikatakan kalau controller ini tugasnya mirip seperti CDI pada motor karburator atau ECU pada motor injeksi.
“Controller ini untuk mengatur kecepatan. Semacam CDI atau ECU, bisa atur tenaga dan limit kecepatan."
"Pilihannya beragam banget, ada yang bisa diseting dari smartphone ada juga yang pakai laptop. Bagusnya seting dari laptop sih, karena parameter setingannya lebih lengkap," sebut Ady Siswanto punggawa Petrikbike.
Baca Juga: Bikin Motor Listrik Baterainya Ada Banyak Pilihan, Mana yang Terbaik?
Kebutuhan controller lagi-lagi disesuaikan dengan keinginan membangun motor dengan karakter seperti apa dan bagaimana.
Kalau buat harian, bisa pakai built in/standar untuk output sekitar 20 A. Seperti yang dijual di marketplace dan aftermarket.
Hanya saja kalau mau lebih bagus bisa menggunakan barang buatan spesialis controller. Ada beberapa merek seperti Votol, Yuyangking dan Kelly controller.
“Kebanyakan pakai merek Votol yang biasa dipakai oleh builder motor listrik. Setingnya gampang dan harganya tidak semahal Kelly,” jelas Dian Swastia Jaya dari BF Goodrich, produsen motor listrik lokal asal Semarang.
Baca Juga: Mau Konversi Motor Bensin Jadi Listrik? Ini Panduan Memilih Dinamonya