"Sampai sekarang setahu saya masih ada kejadian di beberapa rute, biasanya terjadi di lintas timur atau di lintas tengah," katanya.
Kang Cep menambahkan, biasanya sopir bus sudah mengetahui titik-titik mana saja yang sering terjadi pelemparan batu.
"Biasanya sopir udah pada tahu (rute yang sering terjadi pelemparan batu), jadi mereka biasanya sudah punya cara untuk menghindarinya," tuturnya.
Untuk di PO SAN, Bang Sani mengatakan, SOP yang ia terapkan jika terjadi pelemparan batu pada busnya adalah dengan melapor ke kepolisian.
"SOP-nya adalah harus lapor ke kepolisian setempat dan buat BAP (berita Acara Pemeriksaan)," jelasnya.
Baca Juga: Terkuak Sopir Bus Jarang Matikan Mesin Saat Berhenti, Ternyata Demi Hal Ini
Selain itu, Sani mengaku pihaknya melakukan pembekalan ke sopir agar bisa berhati-hati di wilayah yang terkenal rawan kejahatan.
"Jadi kami memang mengajarkan sopir kami agar tahu spot-spot mana yang sekiranya banyak kejahatan, supaya mereka bisa berhati-hati, menjaga kecepatan dan lain-lain," tutupnya.