Otomotifnet.com - Dalam dunia bus di Indonesia, tiap-tiap kru dan Bismania punya istilah-istilah unik.
Seperti saat menyebut penumpang, ternyata ada banyak istilah yang biasa dipakai kru bus dan Bismania dalam menyebut hal ini.
"Biasanya kru bus itu menyebut penumpang dengan istilah sewa. Jadi sekali trip itu ada sewa berapa, atau artinya ada berapa penumpang. Seperti itu," ucap Zainal Arifin, Ketua Umum Bismania Community (BMC) saat dihubungi tim redaksi beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Kang Cep ini menambahkan, jika penumpang tidak naik dari terminal, para kru bus biasanya memiliki istilah penyebutan lain.
"Jadi kalau penumpang yang naik dari pinggir jalan, itu biasanya disebutnya poin," kata Kang Cep.
Lain cerita jika penumpang tidak memiliki tiket, kru bus atau Bismania biasanya menyebutnya dengan istilah Sarkawi.
"Sarkawi itu penumpang gelap atau penumpang tanpa tiket. Itu paling sering terjadi di bus malam, karena biasanya orang kalau sudah malam bingung mau naik apa, jadi sikat aja bus yang ada," jelas Kang Cep.
"Kadang juga kru-nya merasa kasian, namanya sudah malam kan, mungkin udah enggak ada angkutan lain yang lewat, akhirnya diajak. Biasanya, penumpang Sarkawi bayarnya langsung ke kru, enggak melalui PO," lanjutnya.
Namun, uniknya ia mengaku hingga kini tidak mengetahui dari mana istilah tersebut berasal.
"Sarkawi itu bukan singkatan sih, sampai sekarang saya belum nemu asal sebutannya darimana. Kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu orang nyebutnya Sarkawi" jelasnya.
Lain halnya di wilayah Jawa Barat. Biasanya, para kru bus dan Bismania di Jawa Barat memiliki penyebutan untuk penumpang gelap.
"Iya, kalau di Jawa Barat tuh biasanya disebut penumpang Cilok, atau Cilokan," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR